Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Moneter

BI "7days RR Rate" Diperkirakan Tetap

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia diperkirakan tetap mempertahankan ketentuan bunga acuan BI 7 days Reverse Repo Rate di level enam persen dalam dewan gubernur, hari ini (25/4). Hal itu didasarkan pada beberapa pertimbangan baik faktor eksternal maupun dari internal.

Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto di Jakarta, Rabu (24/4) menyatakan, dari faktor eksternal, diyakini arah gerak bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) semakin longgar atau dovish. The Fed tak lagi agresif menaikkan FFR mengingat sudah ada indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS di bawah tiga persen.

"Pilihan The Fed ada dua, antara menahan FFR di level saat ini di kisaran 2,25-2,50 persen hingga akhir 2019 atau menurunkan FFR hanya sekali sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,0-2,25 persen hingga akhir 2019," kata Ryan. Banyak ekonom di AS, jelas Ryan, menghendaki FFR turun 25 bps menjadi 2,0-2,25 persen hingga akhir 2019 untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS menuju 3 persen lagi.

Sejumlah bank sentral di dunia juga sudah menurunkan suku bunga acuannya (BOJ, PBOC, BNM, ECB). Dari faktor internal, BI dan pemerintah memiliki stance yang sama, yakni stability over growth (memprioritaskan stabilitas seraya menjaga momentum pertumbuhan) sehingga pilihan paling rasional dan strategis adalah RDG BI tetap menahan BI7DRRR di level enam persen.

Demikian juga deposit facility dan lending facility di level tetap. Level bunga acuan enam persen saat ini sesungguhnya sudah priced in atau factored in di mana level enam persen sudah mempertimbangkan peluang FFR bertahan di level sekarang ini hingga akhir 2019.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top