Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Mesopotamia

Bertahan Selama 5.000 Tahun

Foto : afp/ ESSAM AL-SUDANI
A   A   A   Pengaturan Font

Kota Uruk merupakan sebuah kota kuno Sumeria dan kemudian Babilonia. Lokasinya terletak di sebelah timur daratan yang sekarang Sungai Efrat, di kanal kuno Sungai Efrat, sekitar 30 kilometer timur Samawah modern, Al-Muthanna, Irak.

Selama Periode Dinasti Awal (2900-2334 SM), setelah Periode Uruk, kota ini masih menjadi pusat kekuasaan di wilayah tersebut. Meskipun keadaan yang sudah jauh berkurang, dinasti-dinasti besar pada masa itu tetap memerintah dari kota tersebut.

Tembok besar Uruk, yang konon dibangun oleh Raja Gilgamesh sendiri, masih menjulang di sekeliling kota ketika Raja Eannutum mendirikan Dinasti Lagash Pertama pada 2500 SM. Dinasti ini menguasai wilayah tersebut untuk beberapa waktu.

Raja selanjutnya dari kekaisaran itu, Lugal-Zage (juga dikenal sebagai Lugalzagesi), sangat mengagumi kota tersebut sehingga ia memilih Uruk sebagai ibu kota dan pusat kekuasaannya. Ketika Sumeria berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Akkadia pada 2334 SM, Sargon dari Akkad (memerintah 2334-2279 SM) terus memberikan penghormatan khusus kepada Uruk. Mereka tetap menggunakan distrik suci Inanna dan Anu dengan melakukan renovasi dan memperbaikinya.

Meskipun kota ini kehilangan posisi unggul yang pernah dinikmati pada Periode Uruk, kota ini tetap memainkan posisi penting hingga Periode Ur III (2047-1750 SM). Dinasti Ketiga Ur, yang didirikan oleh Ur-Nammu (memerintah 2047-2030 SM), memerintah sedemikian rupa sehingga melahirkan Renaisans Sumeria, sebuah pencerahan bagi peradaban itu.

Uruk mendapat manfaat dari kemajuan peradaban tersebut sama seperti wilayah lainnya. Dengan jatuhnya Kota Ur pada 1750 SM, dan invasi bangsa Elam ke Sumeria, bersamaan dengan serbuan bangsa Amori, Uruk mengalami kemunduran bersama dengan wilayah Sumeria lainnya.

Namun, kota ini terus memainkan peran penting sepanjang periode Seleukia dan Parthia di akhir sejarah Sumeria. Hal ini merupakan hal penting yang perlu diperhatikan karena banyak kota Sumeria lainnya yang mengalami nasib kurang baik pada saat yang sama.

Sejarawan Stephen Bertman dalam Handbook to Life in Ancient Mesopotamia (2005) menulis, "Uruk memiliki masa hidup 5.000 tahun. Lapisan tertuanya masih belum dijelajahi, tenggelam jauh di dalam lumpur dataran aluvial tempat kehidupan pernah tumbuh."

Namun, jawaban atas misteri kepopuleran Uruk mungkin lebih sederhana dari yang terlihat. Sejarawan Paul Kriwaczek dalam Babylon: Mesopotamia and the Birth of Civilization (2014), mencatat bahwa setiap perubahan penting dalam suatu masyarakat muncul dari konflik antara kaum progresif dan konservatif. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top