Bersyukur atau Berkumpul? Menilik Urgensi Serikat Dosen di Indonesia
Dosen pun merupakan pekerjaan yang rentan dan membutuhkan serikat.
Dalam wawancaranya dengan The Conversation Indonesia, Dyah menyayangkan bahwa tak seperti profesi lainnya, tak ada serikat profesional yang bisa menampung dan melindungi aspirasinya dan rekan-rekannya.
Ketika itu, perkumpulan dosen yang ada di kampusnya dibuat berdasarkan warna politik dan sekadar alat untuk mengumpulkan dukungan. Belum lagi, dosen senior hanya meminta mereka yang muda untuk "bersyukur dan bersabar".
"Serikat dosen sekurang-kurangnya bisa menengahi atau mengimbangi relasi kuasa yang tidak seimbang yang kerap muncul di kampus-kampus negeri atau swasta dengan tradisi feodalistik tinggi antara dosen senior-junior," ujar Dyah.
Anggi M. Lubis, Business + Economy Editor, The Conversation dan Luthfi T. Dzulfikar, Youth + Education Editor, The Conversation
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya