Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berselera dengan Menu Tanpa Pengawet

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memasak makanan sendiri di rumah jauh lebih baik karena pengolahannya bisa disesuaikan. Bahan dan bumbu yang dipakai sudah diketahui dengan pasti, sehat tanpa pengawet.

Memasak sendiri di rumah, baik kue atau makanan utama, jauh lebih menyehatkan dan menyenangkan. Bahkan, memasak sehat di rumah dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Dan yang lebih penting, memasak sendiri di rumah bisa menghindari pemakaian bahan pengawet, terutama yang mengandung unsur kimiawi. Ya, selain hemat, mengkonsumsi masakan rumahan atau olahan sendiri lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya tanpa memerlukan pengawet.

Secara umum, pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan.

Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional. Kemudian dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.

Namun, dengan makanan yang diolah sendiri di rumah atau dikenal dengan menu rumahan, menjadi pilihan untuk membuat masakan yang sehat. Pasalnya, kesegaran bahan-bahan serta pemilihan menu dapat menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Seringkali kita tergiur dengan masakan restoran atau tempat tempat makan di luar rumah. Rata rata, masakan di luar sangat menggugah selera. Namun dari sisi kesehatan, masakan rumahan justru lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan makan rumahan.

Bahkan, makanan rumahan yang tanpa pengawet bisa menggugah selera. Keluarga bisa menambah porsi makanan karena kualitasnya terjaga dari bahan pengawet.

Makanan yang dibuat di rumah jauh lebih baik karena pengolahannya bisa disesuaikan, bahan dan bumbu yang dipakai kita ketahui pasti. Mana bahan yang bisa menimbulkan hal yang tidak baik, sudah pasti akan kita hindari.

Seperti pewarna, pengawet atau pemanis buatan yang sangat beresiko terhadap kesehatan. Sebisa mungkin juga tidak akan menggunakan bahan bahan beku, tapi yang masih fresh dari pasar.

"Zat gizi bahan baku menu harian sekarang semakin kurang berkualitas. Sayur diberi pupuk kimiawi, disemprot pestisida, tercemar debu kimiawi," kata Handriwan, seorang pakar kesehatan.

Selain itu, untuk menjaga keoptimalan nilai baik dari menu makanan yang hendak disantap, masakan yang dibuat sendiri di rumah dapat lebih terjamin nilai sehatnya. Misalnya soal pengolahan minyak yang dipakai.

Tidak akan terlalu panas seperti di restoran agar masakan cepat matang dan dapat segera disantap. Cara memasak yang terlalu panas ini dapat menghilangkan sebagian gizi dari makanan.

Variasi Menu

Namun, agar terbiasa lagi dengan memilih menu rumahan, menu-menu yang disajikan setiap harinya sangat berperan. Tentu yang mengatur untuk urusan menu ini biasanya oleh ibu atau istri. Usahakan sajikan menu yang variatif sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan berdampak terhadap selera makan anggota keluarga.

Sedangkan dengan melakukan penyusunan daftar menu makanan sehari-hari, anggaran belanjanya pun bisa diatur dan disesuaikan dengan bujet yang dimiliki.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pengaturan menu makan dijadikan prioritas. Kemudian membiasakan mengolah atau memasak sendiri makanan utama maupun pelengkap agar kebersihan dapat lebih terjamin dan bahan-bahan yang digunakan bisa diseleksi.

Hal ini tidaklah sulit, karena zaman sekarang sudah serba mudah. Dengan bantuan gadget, berbagai aneka kreasi resep masakan bisa dilakukan dengan mudah oleh siapa saja.

Tidak ada salahnya, daftar sajian menu sehari-hari juga kita buat secara tertulis. Misalnya untuk menu hari Senin; ayam goreng, tumis kangkung dan sambal goreng. Menu Selasa; ikan bakar/ pepes ikan, sayur asem, dan goreng tempe. Menu Rabu; udang goreng tepung, sayur bayam serta pepes tahu.

Kemudian menu Kamis; sate ayam, capcay dan perkedel kentang. Menu Jumat; gado-gado, asin jambal roti dan tempe mendoan. Menu Sabtu; rendang daging/daging balado, orek tempe dan sayur bening oyong. Menu Minggu; sup makaroni. Salad sayur dan steak daging sapi.

Daftar di atas hanya bersifat sebagai referensi saja karena terdapat banyak sekali menu masakan yang dapat kita temukan. Hanya yang terpenting dalam memilih menu harian ini, disesuaikan dengan selera dan anggaran belanja, serta komposisi gizi dan nutrisi dari menu yang kita pilih tersebut.

Hal ini penting, agar kita bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan, juga akan membatasi setiap pestisida atau zat beracun yang mungkin ada dalam satu makanan tertentu.yun/E-6

Segar dan Sehat Tanpa Pengawet Kimiawi

Agar makanan tahan lama, tentunya kita harus mengawetkan makanan tersebut dengan cara tepat dan sehat. Jangan karena ingin makanan tahan lama lantas kita menggunakan pengawet makanan yang berbahaya buat kesehatan karena mengandung bahan kimia di dalamnya.

Untuk pengawet makanan alami, melansir dari laman blog.paleohacks.com, sebenarnya ada banyak bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami. Makanan ini adalah makanan yang enak dan juga kaya manfaat. Lantas, makanan enak apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami?

Garam. Bahan makanan pertama yang bisa dimanfaatkan untuk pengawet alami adalah garam. Sejak zaman dulu, garam menjadi bahan pengawet makanan.

Hasil gambar untuk salt

Kandungan klorida di dalam garam dipercaya bisa membunuh tumbuhnya mikroorganisme, menyerap air pada makanan dan mencegah makanan cepat busuk atau basi. Selain mengawetkan makanan, garam juga bermanfaat memberi rasa sedap pada setiap makanan.

Kemudian gula. Gula juga digunakan sebagai pengawet makanan alami sejak zaman dulu. Rasa manis gula akan membuat makanan terasa lebih lezat dan sedap. Gula sendiri bermanfaat mengikat zat air pada makanan sehingga mencegah makanan busuk atau basi.

Selain itu, kayu manis, biji pala hingga bawang putih. Kayu manis bersifat bakteridal hingga mampu menghambat tumbuhnya khamir atau kapang pada makanan dan mencegahnya membusuk atau basi.

Untuk biji pala, para ahli mengungkapkan jika biji pala mengandung senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan kuman penyebab rusaknya makanan.

Sejak zaman dulu, biji pala digunakan sebagai pengawet alami baik untuk makanan atau bahan-bahan lainnya. Biji pala bahkan bernilai jual sangat tinggi di zaman dulu karena manfaatnya yang luar biasa.

Kemudian bawang putih. Untuk bahan pengawet alami selanjutnya ada bawang putih. Bawang putih bersifat antibakteri dan mengandung antioksidan yang sangat baik dalam menjaga makanan agar tetap berkualitas baik dan tidak rusak. Bawang putih bermanfaat menurunkan pH pada makanan dan mencegah membusuknya makanan karena bakteri atau kuman.

Pada intinya, menyajikan menu rumahan tidak juga terikat pada 'pakem' harus sederhana. Anda bisa memvariasikan dan memodifikasi menu rumahan ini dengan beberapa trik. Dengan bahan yang sama, namun kita mengolahnya secara kreatif, sehingga makanan yang disajikan lebih menggugah selera. yun/E-6

Omelet Sayur

Hasil gambar untuk Omelet Sayur

Bila punya telur dan sayuran di kulkas, bisa kita olah dengan mencampurnya. Seperti omelet sayur yang tinggi nilai gizinya ini.

Bahan-bahan

- Telur ayam ukruan sedang besar kurang lebih sebanyak 3-4 butir.

- Sosis ayam/sapi 1 buah, potong kecil-kecil.

- Wortel 1 batang, cuci bersih kemudian potong bentuk kotak.

- Garam sebanyak 0.5 sendok kecil.

- Merica secukupnya.

- Bawang bombay kurang lebih sebanyak 1/2 pcs.

- Keju cheddar atau mozarella secukupnya sesuai selera.

- Mentega atau minyak

Cara membuat

- Pertama masukkan telur dan kocok bersama dengan garam dapur dan merica bubuk kemudian sisihkan.

- Masukkan irisan bawang bombay, potongan wortel dan sosisnya kemudian aduk-aduk sampai layu.

- Tuang campuran telur diatas tumisan sayuran dan sosis tadi. Usahakan sampai semua bagian tertutupi dengan telur ya.

- Setelah agak matang taburi kejunya dibagian atasnya dan masak sampai bagian dasar matang.

- Kemudian balik telur dan sisi lainnya sampai matang.

- Siap dihidangkan

Rolade Tahu Sayur

Hasil gambar untuk Rolade Tahu Sayur

Bahan-bahan:

- Tahu putih 3 buah, haluskan.

- Daging ayam fillet 250-300 gram, cincang halus.

- Bawang putih 4 buah, haluskan.

- Telur ayam 2 buah, kocok lepas..

- Daun bawang 2 batang, rajang halus.

- Wortel 1 buah, potong sesuai selera.

- Garam.

- Lada halus

- Minyak goreng

Cara Membuat

- Siapkan wajan penggorengan dengan api sedang kecil dan beri minyak secukupnya.

- Masukkan bawang yang sudah dihaluskan ke dalam penggorengan kemudian aduk sampai tercium bau harum.

- Masukkan daging ayam yang sudah dicincang halus bersama dengan daun bawangnya kemudian aduk-aduk sampai rata.

- Siapkan satu tempat lagi ukuran sedang besar dan masukkan tahu yang sudah dihaluskan bersama dengan irisan wortel, secukupnya garam dapur, penyedap rasa (kalau suka), lada halus dan bumbu yang sudah ditumis diatas kemudian aduk-aduk sampai semua bahan tercampur rata kemudian sisihkan.

- Siapkan penggorengan teflon dan beri minyak sedikit saja kemudian masukkan telur kocoknya secukupnya sampai menjadi dadar telur tipis untuk kulitnya. Ulangi sampai selesai adonan kulit roladenya.

- Masukkan adonan rolade tahu dan atur dengan rapi di atas dadar telur kulit roladenya kemudian gulung dengan rapi dan beri alas daun pisang atau aluminum foil. Ulangi sampai habis dan adonan sudah digulung rapi.

- Siapkan panci kukusan dan kukus rolade tahu sampai matang atau kurang lebih selama 1/2 jam.

- Setelah matang angkat dan dinginkan kemudian potong-potong sesuai selera.

- Rolade siap dihidangkan atau bisa digoreng sebentar dengan kocokan telur kalau suka.yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top