Berpotensi Sentuh Level Psikologis
JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (30/5), seiring menguatnya kembali dollar AS. Selain masih dipengaruhi pembahasan soal kenaikan plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS), pelaku pasar juga tengah menanti data ketenagakerjaan di negara tersebut.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin memperkirakan kurs rupiah masih mempertahankan area psikologis pelemahan di 15.000 rupiah per dollar AS. Dia memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (30/5), bergerak di kisaran 14.930-15.020 rupiah per dollar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (30/5), melemah 0,11 persen atau turun 17 poin dari akhir pekan lalu menjadi 14.955 rupiah per dollar AS di tengah penguatan dollar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menganggap ekspektasi kebijakan moneter AS yang masih condong ke kebijakan suku bunga tinggi bisa jadi pendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. "Ekspektasi ini ditopang oleh data ekonomi AS yang membaik dan data indikator inflasi AS yang meninggi," katanya di Jakarta.
Pada Jumat pekan lalu, lanjut dia, data ekonomi AS menunjukkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi. Misalnya, data indikator inflasi PCE Price Index yang menunjukkan kenaikan dari 4,2 persen menjadi 4,4 persen pada April 2023.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya