Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dalam perdagangan tengah pekan ini. Karena minimnya rilis data ekonomi, baik naaional maupun global, sentimen penggerak IHSG diperkirakan dari pergerakan rupiah dan harga komoditas dunia serta reapons pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (18/9), bergerak menguat dengan kecenderungan terbatas di level support 7.775 dan resistance 7.855.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/9) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 19,86 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.831,77, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,56 poin atau 0,79 persen ke posisi 965,92.

"Sentimen eksternal dan internal memberikan penguatan IHSG," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung menguat yang dipengaruhi oleh sentimen pasar yang terfokus pada penurunan suku bunga yang diharapkan oleh Fed Amerika Serikat (AS).

Pasar memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Maret 2020 pada pekan ini.

Pasar saat ini terbagi pada estimasi pemangkasan suku bunga, berdasarkan CME FedWatch menunjukkan probabilitas sebesar 67 persen akan memangkas suku bunga 50 basis poin dan probabilitas sebesar 33 persen akan memangkas suku bunga 25 basis poin.

Meskipun terbagi estimasi tersebut, namun demikian pasar memiliki padangan bahwa pemangkasan suku bunga tersebut tentunya untuk menopang sehatnya ekonomi AS.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada rilis hari ini melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia Agustus 2204 tercatat surplus sebesar 2,89 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau lebih tinggi dibandingkan bulan Juli lalu sebesar 470 juta dollar AS.

Dengan surplus yang berkelanjutan ini akan memberikan ketahanan eksternal ekonomi dalam negeri.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top