Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hari ini (27/11), diperkirakan melanjutkan tren positif dari akhir pekan lalu. Sentimen penggerak IHSG berasal dari eksternal dan internal.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pelaku pasar akan mencermati rilis sejumlah data ekonomi mulai dari produk domestik bruto (PDB) dan manufaktur Amerika Serikat (AS), data manufaktur Tiongkok, serta inflasi Indonesia. Dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (27/11), bergerak menguat terbatas dengan support di level 6.946 dan resistance di posisi 7.050.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/11) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 5,29 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.009,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,15 persen ke posisi 924,86.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan melemah, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang ditutup turun, karena investor semakin yakin bahwa suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai puncaknya," kata Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Selain itu, pelaku pasar mencerna rilis data inflasi Jepang, dimana Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) naik 3,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak Juli 2023, dan lebih cepat dari kenaikan 3,0 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, inflasi umum Jepang naik 0,7 persen month to month pada Oktober 2023, atau tertinggi sejak April 2014 menyusul kenaikan 0,3 persen pada September 2023.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top