Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Menguat Terbatas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (14/11), meskipun bersifat terbatas. Pelaku pasar akan menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi pertimbangan bank sentral setempat (The Fed) memutuskan kebijakan suku bunga acuan ke depan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG masih dipengaruhi pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (14/11), bergerak menguat terbatas di kisaran 6.801-6.857.

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/11) sore, ditutup menguat menjelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. IHSG ditutup menguat 29,05 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.838,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,49 poin atau 0,06 persen ke posisi 901,21.

"Indeks saham Asia sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan menguat menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Rabu (15/11/2023) di sela pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) tanggal 15-17 November di San Francisco, AS," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.

Pergerakan indeks di kawasan Asia juga dibatasi oleh antisipasi rilis data inflasi (CPI) AS, Selasa (14/11), dengan investor masih khawatir bank sentral AS The Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top