Berpotensi Melemah Lanjutan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan melemah lanjutan, hari ini (18/7). Pergerakan dipengaruhi menguatnya ekspektasi pasar terhadap sikap hawkish atau agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait kebijakan normalisasi moneter.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan ini. Inflasi tinggi di AS saat ini membuat pasar tetap yakin The Fed tak memberi sinyal jeda untuk menaikkan suku bunga acuannya ke depan.

Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (18/7), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang 14.930- 15.070 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nlai tukar rupiah terhadap dollar AS, Senin (17/7), ditutup melemah 0,36 persen atau 54 poin dari akhir pekan lalu menjadi 15.013 rupiah per dollar AS.

Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan ini, dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal II-2023 yang lebih rendah dari perkiraan pasar. "Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,3 persen, lebih rendah dari ekspektasi 7,3 persen," ujar dia di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....