Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Koreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pergerakan di zona merah, hari ini (9/1). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sejumlah faktor meliputi pergerakan harga komoditas dunia dan nilai tukar rupiah serta sentimen dari bursa global.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (9/1), rawan melanjutkan koreksi dengan support di 7.245 dan resistance di 7.371.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/1) sore, ditutup melemah seiring adanya aksi profit taking (ambil untung) para pelaku pasar. IHSG ditutup melemah 67,04 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.283,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,82 poin atau 1,00 persen ke posisi 976,43.

"Secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini cenderung berada di awal fase downtrendnya setelah mencatatkan rekor All Time High (ATH)-nya, yang kami perkirakan karena adanya aksi profit taking, dan di sisi lain koreksi IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa Asia yg pada hari ini mayoritas tercatat terkoreksi, serta pergerakan harga minyak dunia yg bergerak terkoreksi," ujar Didit, sapaan akrab Herditya Wicaksana di Jakarta.

Selain itu, Didit juga mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melemah.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,50 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor keuangan yang naik masing- masing sebesar 0,19 persen dan 0,09 persen.

Sedangkan delapan sektor turun yaitu sektor berang baku turun paling dalam minus 1,28 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 0,50 persen dan 0,34 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.391.747 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,56 miliar lembar saham senilai 10,70 triliun rupiah. Sebanyak 183 saham naik, 348 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top