Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Koreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (20/12). Pergerakan IHSG diperkirakan masih terpengaruh oleh pergerakan bursa global dan Tiongkok yang kembali menunjukkan peningkatan kasus Covid-19.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (20/12), bergerak dalam rentang 6.719-6.800 dengan support di level 6.679 dan resistance 6.854.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/12) sore, ditutup turun dipicu kekhawatiran resesi ekonomi global. IHSG ditutup melemah 32,5 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.779,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,33 poin atau 0,46 persen ke posisi 946,85.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun karena investor mempertimbangkan prospek resesi ekonomi global sebagai akibat dari perang melawan inflasi oleh bank sentral," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin (19/12).

Pasar saham global berada di bawah tekanan jual sejak minggu lalu, setelah pejabat bank sentral di berbagai penjuru dunia memberi sinyal bahwa inflasi mulai stabil namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan bank sentral untuk menjinakkan inflasi.

Bank sentral AS The Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga acuan minggu lalu dan mulai muncul spekulasi bahwa bank sentral Jepang (BOJ) yang melakukan pertemuan kebijakan hari ini dan besok juga akan meninggalkan kebijakan moneter yang super longgar atau ultra dovish.

Pelemahan di berbagai rilis data ekonomi belakangan ini juga membuat investor bingung ke mana lagi mencari sentimen positif pada akhir 2022 ini.

Santa Rally, yang biasanya dimulai pada pertengahan bulan Desember, tahun ini tampaknya akan sulit terjadi di tengah kekhawatiran mengenai resesi global dan retorika tegas atau hawkish dari pejabat bank sentral.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top