Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Kembali Menguat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat kembali pada awal pekan ini setelah sempat melemah jelang akhir pekan lalu. Pelaku pasar masih mencari petunjuk baru arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait kebijakan pengetatan moneter ke depan.

Dalam catatan risetnya, Minggu (14/8), Technical Analyst Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan selama IHSG dalam perdagangan, Senin (15/8), masih bertahan di level 7.082, kemungkinan untuk kembali menguat terbuka menuju resisten berikutnya di 7.200.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan ditutup melemah, dipimpin saham-saham dari sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 31,11 poin atau 0,43 persen ke posisi 7.129,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 6,29 poin atau 0,62 persen ke posisi 1.012,04.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup variatif dengan kecenderungan naik karena reaksi investor terbelah dua mengenai seberapa agresif bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) akan menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Serangkaian komentar dari pejabat The Fed memperlemah ekspektasi bahwa bank sentral akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter secara perlahan-lahan.

Presiden The Fed di San Francisco, Mary Daly, mengatakan meskipun kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin bulan depan adalah sesuatu yang masuk akal, pihaknya masih membuka peluang untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar lagi jika memang diperlukan.

Presiden Federal Reserve di Chicago, Charles Evans, mengatakan pihaknya yakin The Fed perlu menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 3,25 persen-3,5 persen tahun ini dan 3,75 persen-4 persen tahun depan, sejalan dengan sinyal yang diberikan Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell, pada pertemuan kebijakan Juli lalu.

Lebih lanjut, Presiden Federal Reserve Bank di Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan dia belum melihat sesuatu yang dapat mengubah kebutuhan The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,9 persen hingga akhir tahun ini dan 4,4 persen pada akhir 2023.

Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top