Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Kembali Menguat

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali menguat pada awal pekan ini. Pergerakan rupiah akan dipengaruhi sentimen positif dari laporan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menyatakan bahwa negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia tidak akan terlalu terdampak dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (27/3), bergerak di kisaran 15.120-15.190 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Jumat (24/3), menguat 192 poin atau 1,25 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.153 rupiah per dollar AS, seiring sentimen risk on di pasar.

"Rupiah menguat tajam disebabkan oleh kembalinya investor dari liburan dua hari Nyepi yang melewatkan rally di pasar atau risk on selama liburan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong.

Sentimen risk on menunjukkan investor kembali meminati asset dan mata uang berisiko, salah satunya rupiah.

Lukman menuturkan rupiah juga menguat di tengah turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) setelah pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Bank Sentral AS atau The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai dengan perkiraan pasar namun memberikan pernyataan yang bernada dovish.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top