![Berpotensi Jadi Pandemi, Indonesia Mewaspadai Virus Marburg](https://koran-jakarta.com/images/article/berpotensi-jadi-pandemi-indonesia-mewaspadai-virus-marburg-230222002917.jpg)
Berpotensi Jadi Pandemi, Indonesia Mewaspadai Virus Marburg
![Berpotensi Jadi Pandemi, Indonesia Mewaspadai Virus Marburg](https://koran-jakarta.com/images/article/berpotensi-jadi-pandemi-indonesia-mewaspadai-virus-marburg-230222002917.jpg)
Gambaran virus Marbrug dari hasil komputerisasi.
Pendiri Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah Satyani Saminarsih, meminta pemerintah tidak lengah terhadap wabah Marburg. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk pengawasan, baik di pintu-pintu masuk Indonesia dan di puskesmas diperlukan.
"Sekarang ini kita dalam keadaan mode preparedness atau kesiapsiagaan. Nah, untuk meningkatkan survailens harus meningkatkan komitmen anggaran," katanya.
WHO melaporkan kasus wabah pertama virus Marburg di Guyana Ekuatorial, bagian barat Afrika Tengah pada 7 Februari. Per 13 Februari 2023, telah dilaporkan satu kasus konfirmasi, 16 kasus suspek, dan sembilan kematian. Gejala yang timbul di antaranya demam, lemas, diare, dan muntah darah.
WHO telah mengerahkan tenaga kesehatan untuk melacak orang yang berkontak, mengisolasi, dan memberikan perawatan kepada mereka yang menunjukkan gejala tersebut.
"Marburg sangat menular. Berkat tindakan cepat dan tegas oleh otoritas Guyana Ekuatorial dalam mengonfirmasi penyakit tersebut, tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat sehingga kami bisa menyelamatkan nyawa, dan menghentikan virus sesegera mungkin," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya