Berpotensi Berbalik Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi bergerak datar dan cenderung melemah jelang akhir pekan ini. Dengan absennya data domestik, investor mengalihkan perhatian pada data inflasi AS, yakni Price Consumption Expenditure (PCE).

Chief Analist DCFX Futures Lukman Leong melihat penguatan rupiah kemarin bersifat terbatas sehingga berpotensi kembali melemah dalam jangka pendek.

Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (24/2), bergerak di kisaran 15.150-15.250 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Kamis (23/2), meningkat, ditopang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang baik. Kurs rupiah ditutup naik delapan poin atau 0,05 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.192 rupiah per dollar AS.

"Secara umum, kondisi ekonomi Indonesia yang masih baik dapat mendukung rupiah untuk tidak melemah terlalu dalam," kata Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis (23/2).

Fundamental ekonomi Indonesia yang baik saat ini mendukung rupiah agar tidak melemah terlalu dalam, seperti ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh di tengah ketidakpastian global dan inflasi yang menurun.

"Kalau dilihat secara year to date, rupiah menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terbaik, dengan apresiasi 2,4 persen year to date," ujarnya.