Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Berbalik Arah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta- Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pekan depan masih dibayangi penguatan meskipun pada penutupan perdagangan, Jumat (28/7) sore, ditutup melemah 13 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.331 rupiah per dollar AS. Sentimen terhadap data pertumbuhan ekonomi nasional dan belum stabilnya situasi politik di AS akan membuat dollar AS tertekan sehingga mendorong penguatan rupiah.

Dalam perdagangan di pasar uang akhir pekan ini, rupiah melemah akibat dampak penguatan dollar AS merespons data percepatan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada triwulan II-2017. Sepanjang April-Juni 2017, ekonomi AS tumbuh 2,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy), lebih tinggi ketimbang capaian pada triwulan I-2017 sebesar 1,4 persen.

Meski demikian, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan penguatan dollar AS di pasar valas domestik itu relatif masih terbatas seiring dengan ekonomi nasional pada periode kuartal kedua 2017 yang diproyeksikan positif, atau tumbuh sekitar 5 persen.

"Sentimen internal yang positif akan menarik minat investor untuk menempatkan dananya dalam aset berdenominasi rupiah," katanya.

Baca Juga :
Menanti Hasil RDG BI

Selain itu, situasi politik di AS juga berpotensi menekan dollar AS pekan depan. Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menilai beban bagi dollar AS untuk menguat lebih tinggi masih cukup besar menyusul risiko politik di AS yang belum kondusif. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top