Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpengaruh Buruk bagi Otak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kebutuhan tidur setiap orang tidak sama. Namun, tubuh umumnya membutuhkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap harinya. Sementara itu, anak-anak dan remaja membutuhkan waktu tidur lebih banyak, yaitu sekitar 8-10 jam setiap hari.
Kurang tidur (sleep deprivation) bisa menyebabkan lemas, menguap sepanjang hari, dan sulit konsentrasi. Kurang tidur memicu terjadinya beberapa penyakit seperti yang berhubungan kardiovaskuler, penurunan imunitas dan daya ingat, mempercepat proses penuaan, dan lainnya.
American Sleep Association menyebutkan, kurang tidur total biasanya diklasifikasikan sebagai setidaknya satu malam penuh tanpa tidur. Pada kondisi ini umumnya kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas dengan cepat dan akurat mulai berkurang.
Selain itu kurang tidur dapat mempengaruhi memori jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memori dipengaruhi secara negatif oleh gangguan plastisitas sinaptik di hipokampus.
Gangguan yang terjadi di hipokampus kurang tidur berupa gangguan fungsi kognitif. Dalam jangka panjang efek bisa mengancam jiwa seseorang. "Dalam jangka pendek, kurang tidur dapat mempengaruhi hormon stres, mengganggu kognisi, dan membuat suasana hati tidak stabil," tulis laman tersebut.
Kurang tidur dapat mengganggu fungsi otak dan tubuh. Bagi banyak orang, kurang tidur mempengaruhi suasana hati, menurunkan kemampuan untuk fokus dan mengurangi kemampuan menangani masalah hidup. Ini juga dapat mempengaruhi ingatan dan memiliki efek serius seperti depresi dan psikosis.
"Selain itu, kurang tidur dapat secara negatif mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi, dan dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan obesitas," papar American Sleep Association.
Kurang tidur diperkirakan dapat membuat kerusakan permanen otak. Beberapa penelitian pada tikus menunjukkan, kurang tidur mematikan sel-sel otak. Studi pada manusia menunjukkan kurang tidur dalam jangka pendek atau sebagian tidak dianggap memiliki efek jangka panjang pada fungsi otak.
Pemulihan dari efek kurang tidur tidak sekejap, namun perlu beberapa hari. Tidur yang cukup dan memiliki jadwal tidur yang teratur dapat membantu memulihkan defisit tidur.
"Cara melawan penurunan fungsi otak karena kurang tidur adalah dengan tidur yang cukup dan teratur," pungkas laman itu. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top