Berpeluang Kembali Melemah
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah lanjutan, hari ini (21/9), meskipun bersifat terbatas. Pergerakan rupiah diperkirakan masih bergantung pada hasil rapat dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell bakal memberikan pernyataan hawkish seputar inflasi sehingga akan menjadi perhatian utama pekaku pasar. Karenanya, Lukman memproyeksikan kurs dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (21/9), bergerak di kisaran 15.350-15.450 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah terbatas.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam penutupan perdagangan, Rabu (20/9), ditutup melemah sebesar 2 poin atau 0,01 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.382 rupiah per dollar AS.
Senior Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menyatakan tekanan global terhadap rupiah masih sangat besar. "Pasar menunggu hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan dirilis nanti malam. Pasar akan menunggu sinyal/ petunjuk dari FOMC mengenai langkah dan prospek arah suku bunga The Fed hingga akhir tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (20/9).
Pasar memperkirakan The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, sehingga fokus pada panduan ke depan bank sentral.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya