Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berkunjung ke Museum Diponegoro

Foto : koran jakarta/aloysius widiatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Dibantu Belanda, Danuredjo marah dan terjadilah perang Belanda melawan Diponegoro. Perang berlangsung lama (1825-1830) menewaskan 15.000 kelompok Belanda dan 200.000 pihak diponegoro. Untuk menundukkan Diponegoro, Belanda menipunya dengan mengajak berunding. Rumah Diponegoro di Yogyakarta dijadikan Museum Sasana Wiratama (MSW) yang dibuka untuk masyarakat umum pada tanggal 9 Agustus 1969 usai diresmikan Presiden Soeharto.

Dalam MSW ini terdapat k koleksi seperti senjata tradisional keris, panah, dan pedang. Senjata-senjata ini pernah dipergunakan Pangeran Diponegoro selama perang. Tembok yang dijebol Diponegoro ketika meloloskan diri dari kepungan Belanda juga masih ada. MSW berada di Jl HOS Cokroaminoto, Yogyakarta.

Kembali ke Museum Diponegoro Magelang. Museum ini diresmikan 11 Agustus 1977. Museum menyatu dengan pendapa Karesidenan Kedu yang dibangun pada tahun 1810. Ruangan inilah dulu sebagai kamar petilasan Pangeran Diponegoro dan ditangkap Belanda secara licik.

Dikisahkan, 16 Februari 1830, Kolonel Cleerens menemui Pangeran Diponegoro di Remo, Bagelen, Purworejo, mengajak berunding. Belanda mungkin sudah lelah dan merasa tak mampu mengalahkan lewat perang karena selama lima tahun gagal menangkap Diponegoro. Dia ditangkap dalam perundingan palsu pada 28 Maret 1830.

Peninggalan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top