Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berkunjung ke Museum Diponegoro

Foto : koran jakarta/aloysius widiatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Sekali-sekali para pelancong boleh menikmati wisata sejarah. Salah satu pilihan, bisa menengok Museum Pangeran Diponegoro di Magelang. Di sini masih terkoleksi peninggalan sang Pangeran, seperti kursi dan meja yang digaruk kuku Diponegoro karena marah, ditipu.

Pangeran Diponegoro termasuk musuh yang sulit dikalahkan Belanda. Untuk itu, Belanda di bawah Jenderal De Kock terpaksa menipu. Diponegoro diundang untuk perundingan di Magelang, Jawa Tengah. Namun, itu hanya siasat Belanda untuk menangkap Pengeran yang biasa naik kuda tersebut.

Tempat perundingan inilah yang sekarang dijadikan Museum Diponegoro. Museum ini berada di dalam Kompleks Kedoe Soerakarta. Dalam kompleks seluas 2.552 meter persegi di Jl Diponegoro No 1 Magelang ini, selain Museum Diponegoro juga ada Museum BPK, dan Museum Bumiputera 1912. Dalam kompleks ini juga ada mesjid besar.

Sedikit mengenai Diponegero. Dia bangkit melawan Belanda karena membantu kesultanan Yogyakarta membuat jalan yang menerjang tanahnya, termasuk makam leluhur Diponegoro. Ini sebagai pemicu gesekan-gesekan sebelumnya. Diponegoro memerintahkan anak buahnya mencabut patok-patok yang dipasang anak buah Patih Danuredjo IV.

Dibantu Belanda, Danuredjo marah dan terjadilah perang Belanda melawan Diponegoro. Perang berlangsung lama (1825-1830) menewaskan 15.000 kelompok Belanda dan 200.000 pihak diponegoro. Untuk menundukkan Diponegoro, Belanda menipunya dengan mengajak berunding. Rumah Diponegoro di Yogyakarta dijadikan Museum Sasana Wiratama (MSW) yang dibuka untuk masyarakat umum pada tanggal 9 Agustus 1969 usai diresmikan Presiden Soeharto.

Dalam MSW ini terdapat k koleksi seperti senjata tradisional keris, panah, dan pedang. Senjata-senjata ini pernah dipergunakan Pangeran Diponegoro selama perang. Tembok yang dijebol Diponegoro ketika meloloskan diri dari kepungan Belanda juga masih ada. MSW berada di Jl HOS Cokroaminoto, Yogyakarta.

Kembali ke Museum Diponegoro Magelang. Museum ini diresmikan 11 Agustus 1977. Museum menyatu dengan pendapa Karesidenan Kedu yang dibangun pada tahun 1810. Ruangan inilah dulu sebagai kamar petilasan Pangeran Diponegoro dan ditangkap Belanda secara licik.

Dikisahkan, 16 Februari 1830, Kolonel Cleerens menemui Pangeran Diponegoro di Remo, Bagelen, Purworejo, mengajak berunding. Belanda mungkin sudah lelah dan merasa tak mampu mengalahkan lewat perang karena selama lima tahun gagal menangkap Diponegoro. Dia ditangkap dalam perundingan palsu pada 28 Maret 1830.

Peninggalan

Di dalam museum tersimpan sejumlah peninggalan saat ruangan itu didiami Diponegoro seperti pakaian kebesaran (jubah) dari kain shantung. Kemudian, meja kursi yang menyimpan bekas garukan kuku karena kegeraman menahan amarah setelah sadar ditipu Belanda. Ada juga cangkir-cangkir yang biasa digunakan Diponegoro untuk minum teh. Posisi kursi dan meja untuk berunding masih seperti semula saat digunakan.

Di luar atau belakang (bagian utara) ada semacam pendopo cukup luas yang di depannya terdapat hamparan rumput lumayan luas. Ruang Museum sendiri berada di sisi kiri gedung eks Karesidenan Kedua berukuran 10 x 10 meter. Ada juga balai-balai tempat Diponegoro biasa menjalankan salat.

Untuk mencapai Museum dari Jakarta paling dekat menuju ke Yogyakarta dengan pesawat atau kereta api. Garuda memiliki 10 penerbangan dari Jakarta ke Yogyakarta (5.30,8.05,10.05,12.10, dan 13.05. Kemudian, 14.20,16.20,18.30,19.40, dan 20.15). Pelancong juga bisa naik Sriwijaya Air dengan satu penerbangan pukul 12.55. Dari Bandara naik mobil ke Magelang sekitar satu jam.wid/G-1

Kompleks yang Asri

Wisatawan yang berkunjung ke Museum Diponegoro Magelang ini juga dapat menikmati keasrian kompleks. Keasrian kompleks ini antara lain ditampilkan bangunan-bangunan tua yang masih amat terawat. Wisatawan juga dapat mengunjungi tiga museum sekaligus. Kaum muslim juga dapat berdoa di mesjid yang bersih dan bagus.

Kemudian, di Kompleks Kedoe Soerakarta ini juga masih terdapat pohon-pohon tua, besar, dan rindang. Hamparan rerumputan di belakang gedung Pendopo Karesidenan Kedua juga terawat. Andai sudah cukup di dalam kompleks, pelancong dapat melanjutkan menikmati gedung-gedung, rumah-rumah tua di luar kompleks. Mungkin kota lain juga ada gedung tua. Namun yang di Magelang ini lumayan terawat, juga rumah-rumah pribadi.

"Ini bisa menjadi wisata gedung tua," ujar seorang pengunjung Museum dari Jakarta, Sutardi (32). Guru SD swasta di daerah Kembangan, Jakarta Barat, ini mengaku mengagumi Pangeran Diponegoro. "Saya pengagum Diponegoro, tapi baru sekarang sempat ke museumnya," katanya, saat ditemui di Magelang, beberapa waktu lalu.

Rombonagn wartawan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan menyempatkan diri untuk berfoto-foto.

"Bangunan-bangunannya luar biasa ya, masih bagus-bagus," ujar seorang wartawati online yang enggan disebut namanya. Dia menyayangkan karena ketika berkunjung 29 Desember 2017 lalu, museum-museumnya tutup.

Magelang juga terkenal pusat kuliner. Salah satu makanan yang banyak "terekspor" ke luar kota adalah kupat tahu magelang. Banyak sekali warung yang menyediakan kupat tahu seperti yang tak terlalu jauh dari alun-alun.

Untuk oleh-oleh, wisatawan dapat membeli getok trio yang kenyal terbuat dari singkong. Rasanya manis legit.

Tentu saja kalau yang belum bosan dapat singgah di Candi Borobudur dan Mendut. Artinya, sekali datang liburan ke Kota Magelang, banyak tempat yang dapat dikunjungi. Hotel-hotel dan penginapan juga bagus-bagus. Jadi, tunggu apa lagi, silakan berkunjung ke Magelang.wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top