Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Gembira yang Mengagetkan, Blinken Sebut Pertemuan dengan Menlu Tiongkok di Bali Konstruktif

Foto : ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memberi keterangan kepada jurnalis saat sesi jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (9/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Badung - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyebut pertemuan pihaknya dengan Menlu Tiongkok Wang Yi di Bali, Sabtu, sebagai momen yang bermanfaat untuk dua pihak dan konstruktif.

Kedua menlubertemu di sela-selaPertemuan Menteri Luar Negeri G20 (FMM) di Nusa Dua, Badung, Bali.

Saat jumpa pers pada Sabtu, Blinken menyampaikan bahwa kedua pihak membahas pentingnya memperluas kerja sama, terlepas dari adanya persaingan dagang dan perbedaan pandangan politik antara AS dan Tiongkok.

"Saya dapat dengan percaya diri mengatakan delegasi kami menilai pertemuan hari ini (dengan Wang Yi) bermanfaat (bagi dua pihak), terbuka, dan konstruktif. Ke depan dan seterusnya, Amerika Serikat meminta jalur komunikasi (dengan Tiongkok) tetap terbuka," kata Blinken.

Pertemuan antara Blinken dan Wang Yi di Bali, yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam, menjadi momen pertama keduanya bertemu secara langsung sejak Oktober 2021.

Blinken menyampaikan AS dan Tiongkok berkomitmen untuk menjaga hubungan tetap stabil, tidak hanya untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga dunia.

"Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak hanya penting bagi dua negara, tetapi juga untuk dunia. Oleh karena itu, kami berkomitmen mengelola hubungan ini, persaingan di antara kami, secara bertanggung jawab," kata Blinken.

Di momen itu, selepas keduanya menghadiri FMM, Jumat, AS dan Tiongkokmembahas beberapa isu regional dan global, di antaranya agresi Rusia di Ukraina dan program nuklir di Korea Utara.

"Saya memanfaatkan pertemuan itu, untuk menyampaikan secara langsung pendekatan-pendekatan yang digunakan AS ke Tiongkok," kata Menlu Blinken.

Dalam pertemuan yang sama, kedua menlu juga menjajaki peluang kerja sama di bidang penanggulangan krisis iklim, ketahanan pangan, kesehatan, dan pemberantasan narkotika.

"Isu-isu tersebut merupakan tantangan global yang membutuhkan negara-negara besar (seperti AS dan Tiongkok) untuk menjalankan perannya di komunitas internasional," kata Blinken.

Dalam kesempatan yang sama, Blinken juga menyampaikan kepada Wang Yi keprihatinan AS terhadap pengekangan kebebasan di Hong Kong, perlakuan kurang manusiawi terhadap kelompok minoritas di Xinjiang dan Tibet, serta aksi Tiongkok terhadap Taiwan.

"Itu bukan isu yang mudah untuk dibicarakan, tetapi AS selalu konsisten menyuarakan pentingnya menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia, bukan untuk menentang Tiongkok atau negara lainnya, tetapi untuk memelihara perdamaian dan keamanan, dan kemanusiaan yang bermartabat," kata Menlu AS.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top