Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Gembira, Tujuh Desa di Perbatasan Kini Sudah Berlistrik 24 Jam

Foto : ANTARA/HO-PLN Kaltimra

Petugas PLN seusai menyambungkan listrik di rumah warga di Sei Manggaris, Nunukan, Kalimantan Utara, awal Juli 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

Sekretaris Desa Sekaduyan Taka, Tarto (37) menjelaskan bahwa saat menggunakan genset untuk menghasilkan listrik, dalam sebulan, setiap warga bisa mengeluarkan biaya lebih dari Rp2 juta untuk ongkos membeli bahan bakar minyak (BBM). Setelah ada listrik PLN, warga cukup mengeluarkan biaya Rp300 ribu bayar rekening listrik.

"Selain lebih mahal karena harus membeli BBM, kami juga repot karena mesti memelihara genset. Kalau pakai listrik PLN, sangat mudah, semua tinggal pakai saja," kata Tarto.

Pada kesempatan itu juga GM Joice menambahkan, bahwa program melistriki desa-desa terluar, terpencil, dan terdepan (daerah 3T) ini bisa dikerjakan PLN dengan dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN),

PMN memungkinkan tantangan melistriki desa-desa atau kampung terpencil bisa dikerjakan. Daerah 3T, dengan aksesnya yang jauh atau juga sulit, dengan jumlah penduduk sedikit, maka tidak akan bisa menguntungkan bila dihitung dari segi bisnis. Menurut perhitungan PLN, diperlukan biaya antara Rp25-45 juta untuk melistriki satu rumah di daerah 3T, sementara biaya sambungan baru untuk 2200 watt di kota bisa kurang dari Rp4 juta.

"Tapi kita kan tidak melulu bisnis cara berpikirnya. Ada juga keadilan sosial. Di sinilah negara hadir dengan PMN itu," jelas GM Joice.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top