Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Buruk, BMKG Imbau Nelayan Aceh Tak Melaut Dulu karena Hal Membahayakan Ini

Foto : ANTARA/Ampelsa

Kapal nelyan lego jangkar saat terjadi angin kencang di perairain Kampung Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Minggu (26/8/2012).

A   A   A   Pengaturan Font

Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan di Provinsi Aceh tidak melaut terlebih dahulu karena angin kencang masih melanda provinsi paling barat Indonesia itu dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmaddi Aceh Besar, Kamis, mengatakan saat ini wilayah Aceh masih dalam musim angin barat sehingga lazim dilanda cuaca buruk, berupa angin dengan kecepatan tinggi yang mengakibatkan gelombang laut cukup tinggi.

"Gelombang laut mulai bulan Juni, Juli, Agustus itu memang tinggi. Karena musim angin barat di Aceh ini kecepatan angin lebih tinggi sehingga berpengaruh pada tinggi gelombang laut," kata dia.

Ia mengatakan untuk perairan Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Barat Aceh, dan Samudera Hindia barat Aceh dengan perkiraan tinggi gelombang laut mulai 1,25-5 meter.

"Ini sudah masuk gelombang laut dengan kategori tinggi," kata dia.

Tinggi gelombang laut di perairan penyeberangan, lanjut dia, masih kategori rendah hingga menengah, baik perairan penyeberangan Sabang-Banda Aceh maupun Simeulue-Meulaboh, yaitu antara 0,1-2,5 meter sehingga aman, namun tetap harus diwaspadai.

Rata-rata, kata dia, kecepatan angin di perairan laut Aceh pada musim barat tersebut antara 20-40 kilometer per jam.

Oleh sebab itu, nelayan Aceh, khususnya di wilayah barat-selatan harus berhati-hati dan jangan melaut dulu karena gelombang laut masih tinggi.

"Kalaupun harus melaut karena alasan ekonomi maka jangan terlalu ke tengah, sehingga ketika ada peningkatan kecepatan angin, peningkatan tinggi gelombang laut maka dengan cepat menepi," katanya.

Imbauan ini, kata Zakaria, dikeluarkan setiap tiga hari sekali.

"Karena walaupun kondisi ini hingga Agustus, tapi ada juga hari-hari yang tidak tinggi gelombang atau kecepatan angin rendah," katanya.

Di samping itu, katanya, kondisi cuaca di sejumlah kabupaten/kota di Aceh sudah sedikit membaik dibandingkan dengan selama beberapa hari terakhir dengan kecepatan angin mencapai 100 kilometer per jam.

Terkait dengan kecepatan angin, kata dia, masih tetap harus diwaspadai, terutama untuk Kota Sabang. Di daratan kecepatan angin antara 10-30 kilometer per jam.

"Dan untuk daerah Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Subulussalam, perlu waspada terhadap hujan sedang dan angin kencang juga," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top