![Beri Subsidi ke UMKM agar Bisa Bersaing dari Gempuran Impor](https://koran-jakarta.com/images/article/beri-subsidi-ke-umkm-agar-bisa-bersaing-dari-gempuran-impor-240603011708.jpg)
Beri Subsidi ke UMKM agar Bisa Bersaing dari Gempuran Impor
![Beri Subsidi ke UMKM agar Bisa Bersaing dari Gempuran Impor](https://koran-jakarta.com/images/article/beri-subsidi-ke-umkm-agar-bisa-bersaing-dari-gempuran-impor-240603011708.jpg)
Bangun Kesiangan
Pada kesempatan terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Maruf, mengatakan KPPU jangan seperti bangun kesiangan jika saat ini baru mengatakan berusaha melindungi UMKM dan industri lokal dari maraknya produk impor. Sebab, saat ini sudah banyak korban pusat industri UMKM maupun besar yang gulung tikar akibat barang-barang impor.
Maruf mencontohkan pusat kerajinan sepatu di Mojokerto, Jawa Timur, atau pusat industri kulit di Manding, Bantul, hari ini hanya jadi reseller dari produk-produk impor.
"Jadi, kalau statement begitu hari ini ya namanya bangun kesiangan, terlambat sadar. UMKM sekarang bukan craftman lagi, tapi pedagang bahkan reseller saja," kata Maruf.
UMKM sudah bertahun-tahun dibenturkan dengan produk-produk impor yang tidak fair karena negara eksportir tersebut mendukung habis-habisan industri dalam negerinya. Pemerintah Tiongkok memegang HAKI banyak produk, mass industry didukung dengan bahan baku yang sangat murah. "Thailand saja industri jersey KW disikat habis sama Tiongkok karena pemerintah Tiongkok mendukung dengan support jutaan meter kain per klub bola sehingga harga jualnya sudah tidak bisa disaingi oleh Thailand, apalagi RI," kata Maruf.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya