Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Italy: The Beauty of Knowledge

Berbagi Pengalaman Multisensori melalui Seni dan Teknologi

Foto : dok. Italy: The Beauty of Knowledge
A   A   A   Pengaturan Font

Memperingati 70 tahun hubungan diplomatik bilateral dengan Indonesia, Kedutaan Besar Italia untuk Indonesia menghadirkan pameran seni, Italy: The Beauty of Knowledge. Pameran tersebut diresmikan oleh Vittorio Sandalli, Duta Besar Italia untuk Indonesia, bersama Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Abdurrahman Muhammad Fahir.

Pameran yang dibuka untuk umum hingga 31 Maret ini menampilkan berbagai keunggulan ilmiah dari Italia dan teknologi canggih di bidang kesehatan, lingkungan, ruang angkasa, pangan dan gizi serta warisan budaya.

Sandalli menuturkan, selain untuk menandakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik bilateral antara Italia dan indonesia, ia ingin memperkenalkan kontribusi penelitian dan inovasi hingga penemuan terbaru dari Italia guna meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, baik lokal maupun global.

"Ingin menampilkan sudut pandang agak berbeda tentang Italia, dari segi pengetahuan, pengembangan dan teknologi. Karena orang tahunya budaya saja, namun sebenarnya banyak pengembangan teknologi yang terjadi. Tidak hanya masa-masa sekarang saja, tetapi dari dahulu sudah berkembang," tutur Sandalli.

Untuk itu, melalui kelima bidang tersebut, mereka mengambil semangat era Renaissance di mana pada masa itu tokoh Galileo Galilei dan Leonardo da Vinci mengubah dunia dengan penelitian dan inovasi-inovasinya. Semangat itulah yang ingin dibawaItalia sebagai model budaya yang akan disebarluaskan ke seluruh dunia.

Italy: the Beauty of Knowledge yang berlangsung di Museum Nasional Jakarta, menampilkan koleksi dari empat museum ilmu pengetahuan di Italia. Yaitu, Fondazione Idis- Citta della Scienza di Naples, Museo Galileo Galilei di Florence, Museo delle Scienze Muse di Trento dan Museo Nazionale Scienza e Tecnologia1 Leonardo da Vinci di Milan.

Pameran ini menghadirkan pengalaman menarik dan emosional, serta kesempatan untuk mempelajari keunggulan penelitian sains dan teknologi yang dilakukan di Italia.

"Dalam pameran ini, pengunjung akan merasakan pengalaman ruang interaktif yang menggabungkan komponen virtual dan fisik untuk menampilkan kedinamisan dan keindahan perjalanan pengetahuan dan penelitian yang dilakukan di Italia. Lagi, pameran ini membawa para pengunjung ke dalam sebuah pengalaman multisensori di sepanjang ruangan, serta dapat menyaksikan pemutaran film tentang keindahan pengetahuan yang disutradarai Stefano Incerti," kata Dr. Carla Giusti, kurator pameran.

Adanya pameran ini, Sandalli berharap pengunjung dapat memahami aspek Italia yang masih jarang diketahui orang banyak, seperti ternyata Italia adalah negara yang sangat efisien dalam hal penggunaan sumber daya dalam setiap proses manufakturterbaik dalam hal rendahnya pengeluaran emisi yang berdampak pada perubahan iklim dan produsen obat-obatan terbesar di Uni Eropa.

"Dalam pameran ini, diharapkan dapat membantu pengunjung mempelajari dan memahami sejumlah aspek Italia yang belum banyak diketahui masyarakat," tutupnya. gma/R-1

Ragam Pengembangan Inovatif

Italy: the Beauty of Knowledge merupakan kisah perjalanan Italia dari Selatan hingga Utara dengan fokus utamanya adalah para peneliti dan lokasi-lokasi di mana penelitian berkembang, seperti universitas, pusat riset, perusahaan besar hingga start up.

Pameran ini diciptakan dalam bentuk instalasi berjalan yang diresmikan pertama kali di Roma pada April 2018. Sebelum digelar di Indonesia, pameran ini juga telah berhasil mengenalkan pengembangan teknologi dan penelitian di Mesir, India dan Singapura.

Diungkapkan Carla, bahwa tujuan dari terselenggaranya pameran ini untuk menampilkan desain dan sebuah proses dari suatu teknologi atau penelitian. Serta, ada sebuah keindahan yang terpancar dari ilmu pengetahuan sehingga mengambil judul The Beauty of Science dalam pameran ini. "Latar belakangnya adalah seperti bagaimana da Vinci melihat dari segi sains namun terdapat keindahan di sana," katanya.

Ada lima bidang yang berusaha ditampilkan dari pameran ini yaitu kesehatan, lingkungan, luar angkasa, pangan dan gizi dan warisan budaya. Kelima tema tersebut membicarakan ilmu pengetahuan dan gaya hidup di Italia. Di setiap bagiannya terdapat sebuah elemen bersejarah yang menjadi akar penelitian dari penelitian-penelitian modern yang saat ini tengah atau sudah dilakukan.

Italia terkenal dengan negara yang memiliki angka harapan hidup cukup tinggi. Hal itu dikarenakan gaya hidup diet mediteranian yang mereka lakukan dan teknologi yang memadai. Pada bidang kesehatan, terdapat replika buku anatomi zaman dahulu yang sempat menjadi acuan penelitian-penelitian kala itu. Kini, mereka telah mengembangkan beberapa objek menggunakan teknologi printing.

Penelitian tersebut bukan hanya dikerjakan ilmuwan, namun juga bekerjasama dengan psikolog, seniman dan arsitek. Semisalnya dengan menciptakan sebuah gips yang diprogram oleh komputer untuk mengikuti bentuk tangan sehingga dapat mendeteksi tangan pasien dan bagian mana yang terasa sakit.

Ada pula, sebuah mikrochip uji coba yang didesain untuk industri farmasi. Mikrochip tersebut dirancang menyerupai tubuh manusia dan digunakan untuk mengujicoba obat-obatan yang baru saja dikembangkan. "Itu karena 70 persen obat-obatan yang diproduksi itu gagal, sehingga penggunaan mikrochip itu sangat membantu karena tidak perlu diujicobakan pada hewan lagi," ujar Carla.

Pada bagian lingkungan, terdapat hasil penelitian dari peneliti muda Italia yang menciptakan berbagai material dari bahan-bahan alami. Semisalnya ada bahan yang menyerupai kulit yang terbuat dari ampas anggur atau bahan pakaian yang mirip sutera dibuat dari ampas kulit jeruk.

Italia yang terkenal dengan industri otomotifnya juga memperkenalkan ban dengan teknologi tinggi terbaru yang membuat penggunaan bahan bakar menjadi berkurang. "Material-material itu sudah digunakan ilmuwan muda dan produsen-produsen ternama, bukan hanya untuk kepentingan fesyen saja, namun juga untuk mebel," tutur Carla.

Material terbaru lainnya yang mereka tengah kembangkan adalah material yang terbuat dari cangkang kerang yang memanfaatkan kekayaan laut. Keunggulannya, selain tahan api, material yang terbuat dari cangkang kerang bisa langsung terurai.

Sementara pada bagian luar angkasa, terdapat sebuah replika teleskop Galileo Galilei.

Penemuan tersebut sangat menarik karena selain dari fungsinya untuk mengamati objek-objek langit, namun juga menawarkan sudut pandang yang berbeda. Teleskop tersebut membuka pintu untuk penelitian selanjutnya, seperti Cosmo, satelit yang digunakan untuk mengawasi dan melihat kondisi Bumi dari luar angkasa atau Vega, sebuah roket peluncur yang tidak hanya dibuat Italia, melainkan dengan sederet negara lainnya. Roket peluncur itu memiliki ukuran yang sangat kecil dibandingkan roket peluncur sekelasnya, yaitu memiliki tinggi sekitar 30 meter dan mampu membawa beban yang sangat besar. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top