Beragam Pilihan Kecerahan Proyektor untuk Ciptakan Home Cinema di Rumah

JAKARTA - Selain berfungsi sebagai penunjang kegiatan bisnis maupun pendidikan dan hiburan sebagai media presentasi, proyektor dapat dijadikan sebagai alat sarana hiburan menonton. Alat ini dapat menciptakan sensasi suasana bioskop di dalam rumah.

Saat ini beberapa produsen proyektor ternama juga menawarkan berbagai varian produk proyektor. Produk mereka dibedakan menjadi dua segmen yaitu Proyektor Home Cinema dan Proyektor Bisnis dengan berbagai fitur unggulan terkini.

Epson Indonesia sebagai salah satu produsen Proyektor terbesar di Indonesia, terus melakukan inovasi pada setiap perkembangan jajaran Home Cinema dan Proyektor Bisnis. "Bahkan diantaranya memiliki desain yang tergolong cukup ringkas dengan kualitas warna gambar yang sangat cerah, tajam dan ramah lingkungan," ucap Head of Product Marketing, Visual Instrument and Business Inkjet Printer PT Epson Indonesia Zanipar SA Siadari, di Jakarta Kamis (19/1).

Terdapat beberapa model proyektor yang ditampilkan, yang memiliki fitur- fitur yang mutakhir pada setiap produknya seperti memiliki kecanggihan tampilan dan kemudahan instalasi serta rasio gambar yang lebih besar dengan tingkat ketajaman gambar yang tinggi. Epson menawarkan proyektor dengan beragam pilihan kecerahan, mulai dari 6.000 lumens sampai dengan 20.000 lumens dan dengan kombinasi teknologi 3LCD serta resolusi yang tajam.

Lumensmerupakan satuan pengukuran standar untuk jumlah cahaya yang dapat dihasilkan oleh sebuah sumber cahaya. Pada alat proyektor lumens adalahsatuan utama kecerahan yang digunakan dalam spesifikasi produk proyektor.

Epson menawarkan Epson PU Series EB-PU2216B, Epson EB-PU1008B, Epson EB-PU2213B, Epson EH-LS300B, dan Epson EH-LS12000B dan Epson Streaming Media Player CO-FH02. Seri-seri tersebut dijual dari mulai 100 juta rupiah ke atas hingga 1 miliar rupiah lebih, dan semakin memperkuat posisi Epson sebagai pemimpin pasar proyektor di Indonesia dengan kualitas yang baik.

"Saat ini pangsa pasar kami mencapai 40 persen untuk proyektor. Kami menargetkan sebanyak 102 unit untuk seri-seri tersebut," kata dia.

Zanipar mengungkapkan, Epson akan terus melakukan inovasi di setiap produk yang dipasarkan khususnya proyektor. Hal ini menjadi penghubung dan solusi bagi manusia untuk setiap aktivitas dan secara efektif, efisien dan tepat sasaran.

"Kami juga selalu ingin memastikan bahwa produk-produk Epson hadir dengan penggunaan energy yang hemat dan juga ramah lingkungan. Harapan kami dengan hadirnya review rangkaian proyektor ini dapat menjadi solusi yang memudahkan kegiatan dan memberi informasi yang lebih mendalam kepada rekan-rekan media dan masyarakat umum akan solusi dan fitur terbaik dari proyektor Epson," katanya.

Segmen Perkantoran/Bisnis

Pasca pandemic Covid-19, hampir seluruh segmentasi bisnis mengubah gaya kegiatan bekerja secara mudah dan efisien. Dengan line-up pada kategori Epson PU series, yakni Epson EB-PU2220B, Epson EB-PU2213B, Epson EB-PU1008B, Epspn EB-PU1006W, dan Epson EB-PU1007W.

Pada kategori proyektor ini dapat di aplikasikan di ruangan besar seperti ballroom, aula, dan ruang meeting besar dengan proyeksi hingga 1.000 inci serta visibilitas yang jelas dengan ketajaman 6.000 - 20.000 lumens. Didukung dengan kecanggihan kombinasi teknologi 3LCD, resolusi 4K enhancement dan sumber cahaya laser yang memiliki kontras rasio yang sangat tinggi, proyektor ini dapat menampilkan gambar yang sangat tajam namun tetap nyaman di mata setiap orang yang melihat.

Pada instalasi pemasangan Proyektor Epson EB-PU series ini memiliki ukuran yang compact, bahkan untuk seri Epson EB-PU2200B merupakan proyektor dengan kecerahan 20.000 lumens yang paling kecil dan paling ringan di dunia. Karakter ini memberi kemudahan dan tidak membutuhkan orang yang banyak selama proses pemasangan proyektor.

Proyektor Epson EB-PU Series ini bukan hanya menawarkan kecanggihan tampilan dan kemudahan instalasi, namun juga ramah lingkungan. EB-PU series ini menggunakan sumber cahaya laser, menawarkan umur penggunaan 20.000 jam.

Selama 20.000 jam penggunaan ini sangat minim perawatan yang dibutuhkan, bahkan tidak perlu adanya penggantian lampu mercury yang akan menjadi limbah. Selain itu tidak perlu adanya tenaga ahli sehingga menghemat biaya. Selain itu walau dengan tampilan yang besar, jika dibandingkan penggunaan panel LED, proyektor ini menggunakan daya yang jauh lebih sedikit, mendukung konsep hemat energi.

Selanjutnya pada line-up kedua pada jajaran EB series, Epson menampilkan seri yang termasuk ke dalam kategori Edge Blending yaitu Epson EB-PU2010B. Laser 10.000 lumens yang dipasangkan dengan lensa jarak dekat Epson ELPLU03S merupakan instalasi yang digunakan untuk kebutuhan khusus seperti; video mapping, digital gallery, dan instalasi command center atau ruangan besar yang membutuhkan gambar dengan format layar lebar.

Pada kategori ini terdapat fitur bawaan yang didukung oleh perangkat lunak (software) Epson yakni Epson Throw Distance Calculator merupakan identifikasi kecocokan lensa terhadap jenis proyektor. Pada aplikasi tersebut akan menampilkan data detail seperti seberapa jauh proyektor akan diletakkan dari bidang tembak, seberapa besar area proyeksi yang akan dihasilkan, hingga estimasi besaran lux on screen yang akan ditampilkan.

Sedangkan, Epson Professional Tools, dimana software ini dapat digunakan secara gratis untuk pengaturan secara jarak jauh untuk sampai dengan 1.000 proyektor yang terhubung dalam jaringan yang sama dalam waktu yang bersamaan, seperti melakukan pengaturan posisi lens shift, fokus lensa, hingga pengaturan edge blending.

Dengan adanya software ini tentunya akan sangat memudahkan penginstalan, pemasangan proyektor seperti ini biasa diletakkan di tempat tinggi atau sulit digapai untuk diatur secara manual. Tidak berhenti di proses instalasi, epson juga memiliki software untuk operasional dan monitoring proyektor yang telah dipasang, yaitu Epson Projector Management Software.

"Di dalam software ini, akan terlihat beberapa status pada proyektor, seperti status proyektor sedang dalam posisi nyala atau mati, suhu perangkat proyektor, jumlah jam operasional proyektor, hingga troubleshoot," terang Zanipar.