Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan IKN I Air Baku di Ibu Kota Negara Dipasok dari Sungai Sepaku

Bendungan Kota Nusantara Bisa untuk Wisata Warga

Foto : ISTIMEWA

JAROT WIDYOKO Dirjen SDA Kementerian PUPR - Pengerjaan pembangunan pengambil air guna memenuhi kebutuhan air bersih IKN sudah selesai, tinggal penataan taman.

A   A   A   Pengaturan Font

PENAJAM - Bendungan Sepaku Semoi sebagai infrastruktur pendukung Kota Nusantara, selain untuk menampung air dalam jumlah besar, juga bakal dilengkapi kawasan wisata yang terbuka untuk umum. Bendungan Kota Nusantara yang mulai dibangun pada 2021 tersebut direncanakan diresmikan pada Oktober 2023.

"Saat ini, pengerjaannya yang masih tersisa terus dilakukan," ujar Kepala Satuan Tugas Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Zulaidi, seperti dikutip dari Antara, Minggu (9/7).

Menurut Zulaidi, progres pembangunan bendungan secara keseluruhan mencapai 92,7 persen. Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi itu untuk mencukupi kebutuhan air bersih dan bermanfaat sebagai pengendali banjir di Kota Nusantara, bakal Ibu Kota baru Indonesia.

Sampai saat ini, tambah dia, pengerjaan pembangunan konstruksi atau tubuh bendungan masih terus dilakukan. Ditargetkan pengisian Bendungan Sepaku Semoi pada Agustus 2023.

Bendungan Sepaku Semoi dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sepaku, tersebut terkendala cuaca ekstrem. "Hujan, kalau pagi kabut tebal, serta perubahan iklim membuat air tinggi sehingga pengerjaan penimbunan tidak bisa maksimal," ujarnya.

Pengisian Bendungan

Meski ada kendala, pihaknya menargetkan pada Agustus 2023 selesai, kemudian dilanjutkan dengan pengisian bendungan. Setelah bendungan terisi air, Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan peresmian infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) itu pada Oktober 2023.

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kecamatan Sepaku tersebut ditangani Kementerian PUPR dengan menelan biaya lebih kurang 556 miliar rupiah.

Wilayah Kecamatan Sepaku yang masuk dalam proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan meliputi Desa Tengin Baru dan Sukomulyo. Kemudian, wilayah Desa Argomulyo terkena proyek pembangunan untuk areal genangan bendungan.

Luas Bendungan Sepaku Semoi mencapai 378 hektare yang terbagi untuk konstruksi atau badan bendungan 10 hektare dan 280 hektare genangan serta 88 hektare untuk fasilitas penunjang dan taman (landscape).

Bendungan penunjang penyediaan air bersih IKN itu diproyeksikan memiliki daya tampung sekitar 10 juta meter kubik dengan debit air Sungai Tengin Baru sekira 2.400 liter per detik.

Bendungan Sepaku Semoi juga bakal dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi Daerah Aliran Sungai Tengin Baru di Kecamatan Sepaku. Fungsi utama bendungan adalah untuk area khusus, tetapi di area Bendungan Sepaku Semoi dibuatkan kawasan tertentu untuk umum yang dapat menjadi kunjungan wisata.

Pembangunan pengambil air (intake) di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai penunjang pasokan air bersih IKN telah rampung pengerjaan pada April 2023.

"Pengerjaan pembangunan pengambil air guna memenuhi kebutuhan air bersih IKN sudah selesai, tinggal penataan taman," jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko.

Air baku di Ibu Kota itu salah satunya dipasok dari Sungai Sepaku, yang didesain bisa diminum langsung dari keran. Intake Sungai Sepaku berbeda dengan pemasok air baku bagi Kota Nusantara lainnya karena pengambilan air dilakukan dengan dasar sungai ditinggikan kemudian air dialirkan menuju rumah pompa.

Sebelum air masuk ke rumah pompa akan dibersihkan terlebih dahulu dari lumpur lalu dialirkan ke instalasi pengolahan air kemudian dialirkan melalui jaringan pipa menuju IKN.

Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, menurut Jarot, penyediaan air baku IKN seiring dengan pertumbuhan penduduk diprediksi cukup hingga 2035.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top