Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Benarkah Mata Minus Bisa Berkurang dengan Kacamata?

Foto : istimewa

Ilustrasi seorang perempuan yang tengah mencoba kacamata minus. Mata minus bisa disebabkan karena faktor keturunan atau karena gaya hidup seseorang.

A   A   A   Pengaturan Font

Banyak masyarakat awam yang meyakini bahwa penggunaan kacamata akan mengurangi minus atau silinder pada mata.

Mata merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh kita, mengingat fungsinya sebagai alat penglihatan, karena itu sudah menjadi keharusan bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan mata.

Penyakit mata yang secara umum diderita banyak orang adalah mata minus (myopia) dan silinder (astigmatisma). Penyebab utama dari mata minus adalah kelengkungan kornea yang lebih pendek serta sumbu bola mata yang terlalu panjang. Kedua hal tersebut bisa disebabkan keturunan. Namun jika bukan keturunan, mata minus bisa diakibatkan karena aktivitas dekat terlalu lama, misalnya banyak membaca atau terlalu lama bekerja dengan komputer.

Sementara untuk silinder, penyebabnya adalah panjang kornea antara horisontal dan vertikal yang tidak sama. Hal ini bisa karena keturunan.

Selain itu, gaya hidup yang tidak benar seperti membaca atau melihat jauh dalam posisi miring, menonton TV dan membaca sambil tiduran juga disebut sebagai penyebab lain dari penyakit mata ini.

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Husada, Liliani Wahyu mengatakan, dengan menggunakan kacamata tidak berarti ukuran minus pada mata akan berkurang, penggunaan kacamata hanya sebagai salah satu cara agar mata dapat melihat dengan normal.

"Pakai atau tidak pakai kacamata ukuran bisa tambah, berkurang atau tetap terutama saat anak belum mencapai usia 18-25 tahun dan cenderung stabil setelah usia tersebut, kecuali ada beberapa faktor yang mempengaruhinya," ujar Liliani di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menyarankan bagi orang tua yang memiliki anak dengan minus mata di usia dini agar memeriksakan ke dokter dan mengikuti arahan dokter jika si anak memang harus memakai kacamata.

Menurutnya, saat anak terdeteksi mengalami mata minus sejak dini, penglihatannya akan dibantu oleh penggunaan kacamata agar dapat melihat objek lebih jelas 100 persen.

"Berbeda ketika anak tidak diberikan kacamata sejak dini dan dibiarkan selama dua tahun, selain anak tidak bisa melihat dengan jelas, waktu yang terlewat juga mengakibatkan anak mengalami penurunan daya lihat," ucapnya.

Jika anak tidak memakai kacamata selama dua hingga tiga tahun, setelah diketahui mengalami minus mata, ukurannya bisa bertambah dan mengalami penurunan daya lihat, tidak bisa 100 persen melihat objek.

Liliani menyarankan agar masyarakat mengubah kebiasaan buruk sehari-hari dengan tidak membaca dengan posisi tidur melainkan duduk. Karena dengan posisi tidur dapat mengakibatkan fokus objek menjadi tidak tepat dan mengakibatkan mata lelah.

Banyak juga yang menduga paparan layar monitor pada gadget yang berlebihan pada anak sebagai faktor utama mata minus dan penggunaan kacamata pada anak. Namun Liliani menilai hal tersebut bukan satu-satunya pemicu, selain kebiasaan buruk membaca dengan penerangan yang kurang tentu ada faktor lain selain gaya hidup dan kebiasaan.

"Yang pasti bisa karena genetik. Beberapa anak memang terlahir dengan bentuk bola mata yang memiliki kelainan. Kemungkinan lainnya juga disebabkan karena makanan dan gaya hidup yang kurang baik, sekarang ini tidak bisa dipungkiri banyak anak yang memakai gadget," tuturnya.

Saat ini, pengetahuan orangtua dinilai Liliani lebih peka terhadap masalah kesehatan anaknya terutama mata, berbeda dibanding sebelumnya yang mungkin jika anak terkena minus satu masih belum diperiksakan ke dokter.

"Sekarang pemeriksaan rutin kepada anak-anak lebih sering, pemeriksaan mata pada anak bisa dilakukan ketika anak menonton TV inginnya dekat, itu sudah harus diperiksa," tuturnya. san/R-1

Konsumsi Makanan Bergizi

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mata. Diantaranya mengonsumsi beragam makanan yang bernutrisi.
Penglihatan akan bertambah baik apabila Anda mengonsumsi nutrisi yang sehat dan seimbang. Cukupi asupan protein, vitamin dan mineral setiap harinya yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan.

Wortel merupakan makanan paling populer yang baik untuk kesehatan mata. Wortel kaya dengan vitamin A, beta karoten, serta antioksidan. Karena itu, mengonsumsi sayuran ini dapat mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak, serta melindungi kornea mata Anda.
Berikut ini beberapa makanan yang baik untuk indra penglihatan Anda seperti dilansir laman Boldsky.

1. Sayuran hijau
Sayuran berdaun hijau adalah sayuran yang kaya akan lutein dan zeaxanthin. Keduanya merupakan zat antioksidan yang bisa membantu mencegah katarak. Sayuran jenis ini sangat baik untuk kesehatan mata.

Bayam adalah salah satunya, sayuran ini sarat dengan vitamin C, beta karoten, serta lutein dan zeaxanthin, bagian dari antioksidan. Dua zat antioksidan ini mampu berfungsi sebagai tabir surya untuk mata, yang menyerap intensitas cahaya biru 40 hingga 90 persen.

2. Telur
Telur kaya akan lutein, zeaxanthin, dan seng. Hal ini membantu dalam mengurangi degenerasi makula juga katarak. Telur juga mengandung zinc yang bisa menurunkan risiko degenerasi makula yaitu penyakit serius pada retina mata.
Nutrisi terbaik seperti Vitamin A dan D, B12, zat besi, dan sistein juga terdapat pada telur. Kandungan dalam kuning telur seperti sulfur dan sistein mampu menjaga lensa mata Anda dari kerusakan.

3. Blackcurrant
Blackcurrant adalah tanaman semak yang mempunyai buah dengan bentuk bulat berwarna keunguan. Anthocyanin adalah antioksidan yang ditemukan maksimal dalam Blackcurrant. Tanaman ini juga memiliki sifat anti inflamasi. Gunakan minyak blackcurant dalam masakan untuk kesehatan mata.

4. Anggur
Buah ini mengandung antioksidan yang dipercaya mampu melindungi mata dari radikal bebas. Tak hanya itu, anggur juga dapat membantu mencegah degenerasi atau efek penuaan pada mata Anda. Lutein yang terkandung di dalamnya mampu mencegah retina mata dari kerusakan. Tak hanya itu, kandungan anthocyanin pada buah ini juga dapat menjaga penglihatan Anda terutama di malam hari.

5. Almond
Selain baik untuk kulit, vitamin E dalam almond sangat baik untuk mata. Vitamin E yang terkandung di dalamnya bisa mencegah penyakit serius pada retina mata. Selain itu, almond disebut-sebut sebagai makanan terbaik untuk mata.
Almond juga mengandung banyak protein, tapi juga kaya kandungan asam lemak baik yang keduanya bisa membantu meningkatkan metabolism.

6. Ikan berlemak
Ikan berlemak baik seperti salmon, tuna, makarel merupakan asupan yang baik untuk menjaga indra penglihatan Anda. Sebaiknya ikan berlemak dikonsumsi dalam kondisi segar, bukan dalam bentuk kaleng. Kandungan asam lemak dan omega-3 yang terkandung dalam ikan berlemak sangat baik untuk otot-otot mata serta mencegah kebutaan, khususnya pada lanjut usia. san/R-1

Komentar

Komentar
()

Top