Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Benarkah Ada Kehidupan Lain di Luar Bumi? Begini Cara Astronom Mencari Alien

Foto : Science News Explores

Teleskop di seluruh dunia, termasuk Very Large Array (dalam foto) di dekat Socorro, NM, telah bergabung dalam pencarian pesan alien dari luar angkasa.

A   A   A   Pengaturan Font

Sara Webb, Swinburne University of Technology

Kita telah lama terpesona dengan ide mengenai kehidupan alien. Catatan tertulis paling awal yang menyajikan ide "alien" terlihat dalam karya satir penulis Asiria Lucian of Samosata yang berasal dari tahun 200 Masehi.

Dalam sebuah novel, Lucian menulis tentang perjalanan ke Bulan dan bercerita bayangan mengenai kehidupan aneh saat ia tinggal di sana - mulai dari burung pemakan bangkai berkepala tiga hingga kutu sebesar gajah.

Setelah 2.000 tahun berlalu, kita masih menulis kisah-kisah petualangan epik di luar Bumi untuk bertemu dengan makhluk-makhluk dari dunia lain seperti kisah di Hitchhiker's Guide. Kisah-kisah seperti ini menghibur, menginspirasi, dan membuat kita selalu berusaha mencari tahu apakah fiksi ilmiah suatu hari nanti akan menjadi fakta ilmiah.

Jenis Kehidupan Alien yang Mungkin Ada di Luar Bumi

Ketika kita melihat kehidupan di luar Bumi, kita dihadapkan pada dua kemungkinan. Kita mungkin menemukan kehidupan mikroba dasar yang bersembunyi di suatu tempat di Tata Surya atau kita akan menemukan sinyal dari kehidupan cerdas di suatu tempat yang jauh.

Tidak seperti di film Star Wars, kita tidak sedang membicarakan tempat yang sangat jauh di galaksi lain, melainkan di sekitar bintang-bintang terdekat. Kemungkinan kedua inilah yang membuat saya bersemangat dan seharusnya juga membuat kalian semua bersemangat. Penemuan kehidupan makhluk tertentu di luar sana akan mengubah cara pandang kita terhadap alam semesta.

Dalam 80 tahun terakhir, program-program yang didedikasikan untuk mencari kecerdasan di luar Bumi (extraterrestrial intelligence atau SETI) telah bekerja tanpa lelah mencari kata "halo" kosmik yang berbentuk sinyal radio.

Alasan mengapa kita berpikir bahwa kehidupan cerdas akan berkomunikasi melalui gelombang radio adalah karena kemampuan gelombang radio untuk menjelajah jarak yang sangat jauh di ruang angkasa, dan jarang sekali terganggu dengan debu dan gas di antara bintang-bintang. Jika ada kehidupan di luar sana yang mencoba berkomunikasi, bisa dipastikan mereka akan melakukannya melalui gelombang radio.

1. Cara Mencari Kehidupan Alien: Mendengarkan Bintang-bintang

Salah satu pencarian yang paling menarik hingga saat ini adalah program Breakthrough Listen, program penelitian ilmiah terbesar yang didedikasikan untuk mencari bukti kehidupan cerdas di luar Bumi.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak proyek yang didanai oleh pengusaha Israel yang berbasis di Amerika Serikat, Julia, dan Yuri Milner, dengan dana yang tidak sedikit. Selama periode sepuluh tahun, sejumlah total US$100 juta atau setara dengan Rp. 1,5 triliun akan diinvestasikan dalam upaya ini, dan mereka memiliki tugas besar yang sangat berat.

Breakthrough Listen saat ini menargetkan pencarian di satu juta bintang terdekat dengan harapan dapat mengidentifikasi sinyal radio yang tidak natural dan berasal dari alien. Dengan menggunakan teleskop di seluruh dunia, mulai dari Murriyang Dish (Parkes) di Australia yang panjangnya 64 meter sampai 64 antena MeerKAT di Afrika Selatan, pencarian ini merupakan pencarian yang luar biasa. Tetapi ini bukan satu-satunya.

Bersembunyi di Pegunungan Cascade di utara San Francisco terdapat Allen Telescope Array, teleskop radio pertama yang dibuat dari bawah ke atas secara khusus untuk penggunaan SETI.

Fasilitas unik ini merupakan proyek menarik lainnya yang mampu mencari sinyal setiap hari sepanjang tahun. Proyek ini sedang mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak pada piringan aslinya, termasuk kemampuan untuk menargetkan beberapa bintang sekaligus. Proyek ini merupakan bagian dari organisasi penelitian nirlaba, SETI Institute.

2. Cari Laser Luar Angkasa

SETI Institute juga sedang mencari sinyal yang bisa disebut sebagai "laser ruang angkasa".

Beberapa astronom berhipotesis bahwa makhluk cerdas mungkin menggunakan laser yang sangat besar untuk berkomunikasi atau bahkan untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Hal ini karena di Bumi pun kita sedang menyelidiki komunikasi laser dan layar cahaya yang digerakkan oleh laser.

Untuk mencari kilatan misterius di langit malam, kita membutuhkan instrumen khusus di berbagai lokasi di seluruh dunia yang saat ini sedang dikembangkan dan kita digunakan. Ini adalah area penelitian yang membuat saya bersemangat untuk melihat perkembangannya dan menantikan hasilnya.

Pada saat penulisan artikel ini, sayangnya belum ada sinyal laser alien yang ditemukan.

Tantangan Mencari Alien

Selalu menarik untuk merenungkan siapakah saja yang mungkin hidup di alam semesta, tapi ada satu masalah yang harus kita atasi untuk bertemu atau berkomunikasi dengan alien. Masalah itu adalah kecepatan cahaya.

Semua yang kita andalkan untuk berkomunikasi melalui ruang angkasa membutuhkan cahaya, dan cahaya bergerak sangat cepat. Di sinilah optimisme saya untuk menemukan kehidupan cerdas mulai memudar. Alam semesta sungguh besar.

Sebagai gambaran, manusia mulai menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi jarak jauh pada tahun 1901. Sinyal transatlantik pertama hanya menempuh jarak 122 tahun cahaya, atau hanya menjangkau 0,0000015% bintang di Bima Sakti.

Apakah optimisme kamu juga memudar? Tidak apa-apa, karena inilah hal yang luar biasa… kita tidak perlu menemukan kehidupan untuk mengetahui bahwa kehidupan itu ada di luar sana, di suatu tempat.

Ketika kita mempertimbangkan triliunan galaksi, septiliun bintang, dan kemungkinan masih banyak lagi planet yang ada di alam semesta yang bisa diamati, rasanya nyaris mustahil kalau kita sendirian.

Kita tidak dapat sepenuhnya membatasi parameter yang kita butuhkan untuk memperkirakan berapa banyak bentuk kehidupan lain yang mungkin ada di luar sana, seperti yang diusulkan oleh Frank Drake, dengan menggunakan perkiraan dan simulasi terbaik kita, jawaban terbaik saat ini adalah terdapat puluhan ribu kemungkinan peradaban di luar sana.

Alam semesta mungkin memiliki ukuran yang tak terbatas, tapi itu terlalu berat untuk dipahami oleh otak saya pada hari kerja.

Jangan Lupakan Alien yang Kecil

Jadi, meskipun kita telah mencari sinyal dengan seksama, kita mungkin tidak akan menemukan kehidupan cerdas di masa hidup kita. Tapi masih ada harapan untuk alien lain.

Mereka bersembunyi di depan mata, di planet-planet di Tata Surya. Dalam beberapa dekade mendatang, kita akan menjelajahi bulan-bulan Jupiter dan Saturnus yang belum pernah kita lakukan sebelumnya dengan misi perburuan untuk menemukan jejak kehidupan.

Mars akan terus dieksplorasi oleh manusia yang pada ahkirnya memungkinkan kita untuk menemukan dan mengambil sampel dari daerah baru yang belum dijelajahi.

Meskipun alien yang kita temui di masa depan hanya berupa mikroba kecil, tetap saja menyenangkan mengetahui bahwa kita punya teman di alam semesta ini.


Demetrius Adyatma Pangestu dari Universitas Bina Nusantara menerjemahkan artikel ini dari bahasa InggrisThe Conversation

Sara Webb, Postdoctoral Research Fellow, Centre for Astrophysics and Supercomputing, Swinburne University of Technology

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top