Belum Dipikirkan Penanganan Limbah Vaksin

JAKARTA - Penyelenggara vaksinasi banyak belum memiliki konsep penanganan limbah medis Covid-19. Akhirnya limbah dititipkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan. Demikian disampaikan Kepala Sub Direktorat Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Non B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Edward Nixon Pakpahan, dalam Evaluasi pengelolaan limbah Vaksinasi Covid 19 Regional Barat, di Jakarta, Selasa (21/9).

"Mereka belum memiliki konsep tuntas penanganan akhir limbah," ujarnya. Dia menerangkan, informasi terkait penyelenggaraan vaksinasi juga sering mendadak. Edward mengungkapkan, pemda masih kesulitan menangani limbah medis Covid-19 secara cepat. Masih ada daerah yang belum mampu menyiapkan sarana dan prasarana baik untuk pengumpulan awal dari sumber maupun pengumpulan sementara dalam volume lebih besar.

Dia menyebut, kementerian berusaha mendukung sarana dan prasarana. Telah ada kesepakatan antara KLHK, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional terkait pemberian DAK lingkungan hidup untuk Penanganan Covid-19 ke 104 kabupaten/kota.

"Kita maksimal menyiapkan yang betul-betul bisa didukung KLHK dalam proses penanganan limbah medis Covid-19, termasuk limbah vaksinasi," tandasnya. Sebagai informasi, Indonesia sudah memesan 32,95 juta dosis vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, potensi timbulan limbah medis yang dihasilkan 1,6 juta ton.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang, minta kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk memberikan informasi akurat terkait limbah medis. Informasi tersebut mencakup data timbulan, tata laksana, dan kendala pengelolaan limbah medis Covid-19 saat ini.
Halaman Selanjutnya....