Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, soal Operasional MRT

Beli Tiket MRT Bisa Pakai "Handphone"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mass Rapid Transit (MRT) merupakan modal transportasi baru bagi warga Jakarta. Karena kereta ini akan berjalan pada jalur layang dan bawah tanah. Diharapkan, beroperasinya MRT di Ibu Kota bisa membentuk budaya baru bagi warga Jakarta.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan, mewawancarai Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, di Depo Lebak Bulus, Kamis (12/4). Berikut petikannya:

Sudah sejauh mana pengerjaan MRT ini?

Progressnya sudah mencapai 92,5 persen. Saat ini, kita kebut pekerjaan pekerjaan entrance interior dan pekerjaan sistem. Jadi beberapa harus kita kerjakan sekarang itu seperti rel kereta itu juga harus kita selesaikan, pekerjaan power on memasukkan listrik ke dalam sistem ini dan itu yang sekarang sedang kita kerjakan, untuk mengerjakan jadi 100 persen.

Sebenarnya, apa bedanya MRT dengan KRL?

Ini adalah take bound transportation. yang kedua kalau lihat dari sistem otomatis persinyalan, ini di lakukan yang namanya transportation base train control, dimana tadi pengoprasian itu dilakukan secara semiotik otomatis. Seluruh proses kontrol dari kereta itu dicenter, pusat pengendalian kereta. Dan itu yang menjalankan kereta. Jadi dia akan on time, berangkatnya kapan, berhentinya kapan, titik berangkatnya dimana, titik berhentinya dimana.

Setelah kedatangan kereta ini, tahapan selanjutnya bagaimana?

Pada Agustus 2018, kereta pertama ini akan mulai uji coba di track. Itu akan menandai dimulainya sebuah proses yang disebut dengan integrated testing and commissioning. Desember, adalah proses trial run, yakni, proses untuk menjalankan kereta tapi belum penumpang jadi kita kan punya tiga bulan trial run sebelum operasi komersial Maret 2019.

Uji coba kereta ini langsung di atas rel?

Ya, kenapa kereta itu ditaruh di line, di track, itu untuk diuji, dicek satu per satu. Kalau ini kan belum nih, belum bisa jalankan, belum ada power. Listrik masuk ke Depo, April ini masuk. Baru kita mulai.

Memangnya berapa kapasitas listrik yang diperlukan?

Listrik total kita butuhkan itu 70 Megawat untuk menjalankan fase pertama. Itu sudah kita bicarakan dengan PLN, memastikan tidak ada persoalan dengan listrik nantinya.

Kereta selanjutnya juga harus uji coba seperti itu?

Semua satu per satu akan diuji coba. Satu rangkaian akan diuji coba

Berapa harga tiket yang akan dikenakan ke penumpang?

Tiket, kita lagi proses juga.

Apakah sama seperti KRL, tiketnya memakai kartu bank?

Pakai kartu, tapi kita juga sedang menyiapkan pakai digital system. Jadi, pakai handphone juga bisa.

Kartu ini kerjasama dengan perbankan mana saja?

Kita punya semua. Kita akan integrasikan dengan semua. Kita ikut yang diharapkan pemerintah Provinsi DKI. Jadi kita arahannya apa, kita ikutin.

Kapan efektif melayani warga?

Maret tahun depan.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top