Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belasan Ribu Wisatawan Kunjungi Objek Wisata di Paser selama Lebaran

Foto : ANTARA/R. Wartono

Objek wisata Pantai Pasir Mayang di Kabupaten Paser yang banyak dikunjungi wisatawan selama libur lebaran.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kami memperkirakan jumlah tersebut bakal meningkat hingga berakhirnya masa libur lebaran, bisa mencapai lima belas ribu orang,"

PASER - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mencatat sebanyak 11.195 wisatawan berkunjung ke sejumlah objek wisata di daerah setempat.

"Kami memperkirakan jumlah tersebut bakal meningkat hingga berakhirnya masa libur lebaran, bisa mencapai lima belas ribu orang," kata Kepala Disporapar Paser Muhsin Palinrungi di Tanah Grogot, Kamis

Ia mengatakan, dari sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Paser, obyek wisata Pantai Pasir Mayang di Kecamatan Kuaropaling banyak dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 2023."Ada sekitar 6.500 orang berkunjung ke objek wisata Pantai Pasir Mayang," katanya.

Sementara itu obyek wisata kedua terbanyak yang dikunjungi adalah Museum Sadurengas di Kecamatan Pasir Belengkong.

Muhsin menjelaskan, Museum Sadurengas objek wisata yang ditetapkan sebagai cagar budaya nasional tersebut dikunjungi sekitar 1.750 wisatawan.

Objek wisata terbanyak ketiga yang dikunjungi wisatawan adalah wisata air terjun Doyam Turu Liang Batulis Lempesu, di Kecamatan Pasir Belengkong, tercatat sebanyak 1.418 pengunjung.

Selebihnya tercatat, 650 pengunjung di objek wisata Kemilau Laut Pondong, 481 pengunjung di Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis, dan 201 pengunjung di Gunung Boga atau gunung embun dan sisa lainnya tersebar di sejumlah objek wisata antara lain Danung Layong Long Kali, Goa Losan Batu Kajang, dan Liang Mangkulangit Muara Komam.

Dikemukakan, Muhsin untuk mengatasi lonjakan wisatawan selama libur lebaran Disporapar Paser telah menentukan standar operasional yang harus dijalankan pengelola wisata.

Standar operasional tersebut antara lain kesiapsiagaan terhadap perubahan iklim dan cuaca, larangan mengoperasikan objek wisata yang sudah rusak, kemudian penyediaan jalur evakuasi korban bencana.

"Pengelola wisata harus memperhatikan keselamatan kerja, protokol kesehatan, dan Cleanliness, Health, Safety, Enviromental Sustainablity (CHSES) juga memperhatikan kebersihan lingkungan, tidak berbuat asusila, menjaga sarana dan fasilitas serta ketertiban umum," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top