Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belasan Aktivis Jamaah Islamiah Berikar Setia pada NKRI

Foto : Koran Jakarta/Selocahyo

Salah satu mantan aktivis Jamaah Islamiah melakukan prosesi penciuman bendera Merah Putih, dalam acara pencabutam baiat kepada organisasi terlarang tersebut dan ikrar setia kepada NKRI, di Surabaya, Senin (8/8).

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Sebanyak 15 mantan aktivis
organisasi militan Jamaah Islamiah (JI), menyatakan mencabut baiat mereka kepada organisasi terlarang tersebut di Surabaya, Senin (8/8). Selain itu, para aktivis tersebut juga menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dirdensos Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Brigjen pol Arif Makhfudiharto, mengatakan, para mantan aktivis tersebut telah menjalani program deradikalisasi selama 6 bulan.

"Prosesnya kita lakukan assessment dan pendampingan bersama psikolog dari Universitas Brawijaya kepada saudara-saudara kita ini selama enam bulan. Agar mereka benar-benar mencabut baiatbya dan berikrar setia pada NKRI," ujarnya.

Arif berharap, dengan adanya kegiatan tersebut akan lebih banyak anggota JI lain yang mengikuti langkah ke-15 orang tersebut.

"Selanjutnya, mereka dianggap sebagai masyarakat yang bebas, yang mengikuti aturan-aturan di negara kita. Pastinya dengan inu akan banyak yang mau melepas baiat mereka dengan kesadaran," ungkapny.

Pada keempatan itu, Wagub Jatim, Emil Dardak usai baitat menyampaikan, masyarakat untuk selalu waspada terhadap ajakan kelompok yang diindikasikan radikal.

"Masyarakat agar selalu waspada," terang Emil.

Sementara itu, mantan simpatisan JI, Nur Anshorullah, menyampaikan, ia dibait di Surabaya pada 2000. Kini, Nur
menyadari ajaran Jamaah Islamiyah keliru karena ajaran yang disampaikan bertentangan dengan Pancasila.

"Karena ini organisasi terlarang, jadi apapun kegiatan yang dilakukan di dalamnya adalah keliru," ujarnya.

Nur mengingatkan agar masyarakat untuk memfilter setiap ajaran yang didapat. Bahwa kepentigan menjaga NKRI dan Pancasila harus diutamakan.

Mantan JI lainnya, Din Muhammad Zakaria, mengatakan, ia tidak pernah berbaiat kepada JI, tapi hanya bersimpati terhadap organisasi itu.

"Saya jadi simpatisan sejak mondok di pesantren Ngruki di Solo tahun 1992. Sekarang saya melihat nilai-nilai Pancasila itu baik, berisi intisari ajaran Islam seperti tauhid, kemanusiaan, keadilan dan persatuan, baik sekali," tutupnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top