Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keuangan Daerah -- Terjadi Kontraksi Impor DKI Semester I

Belanja Produk Dalam Negeri Pemprov Jakarta Capai Rp16 Triliun

Foto : ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo saat meninjau kegiatan Business Matching batch ke-16 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat, Senin (9/9). Acara ini diadakan selama empat hari yakni sejak Senin (9/9) hingga Kamis (12/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Realisasi belanja produk dalam negeri Pemprov Jakarta mencapai 16,05 triliun per 6 September 2024. Hal ini berdasarkan data Bigbox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

"Nilai ini setara dengan 62,61 persen dari komitmen belanja Produk Dalam Negeri dalam Rencana Umum Pengadaan sebesar 30,68 triliun rupiah," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Elisabeth mengutip hasil kajian Badan Pusat Statistik yang menyebutkan aksi afirmasi belanja produk dalam negeri ini telah memberikan dampak ekonomi bagi Jakarta. Salah satunya terjadi kontraksi (penekanan) atas impor luar negeri Jakarta semester I/2024.

Impor barang konsumsi minus 7,30 persen. Impor barang modal sebesar minus 14,34 persen. Lalu impor bahan baku dan penolong sebesar minus 6,02 persen. Selain itu, realisasi investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Triwulan II/2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 28,95 persen dan 57,8 persen.

Elisabeth menuturkan, sebagai upaya meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Dinas PPKUKM Jakarta kembali menggelar acara Business Matching batch ke-16 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Barat.

Baca Juga :
Produk UMKM Tangerang

Ini merupakan agenda rutin yang mempertemukan pelaku usaha industri yang telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan para Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ), dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), khususnya di lingkungan Pemprov Jakarta.

Menurut Elisabeth, penguatan ekonomi yang berbasis industri merupakan salah satu indikator majunya suatu kota global. Industri dalam negeri membutuhkan kepastian permintaan untuk bisa berkembang dan melakukan riset agar dapat menghasilkan produk inovatif pengganti produk impor.

"Maka dari itu, temu bisnis Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri atau P3DN ini digelar untuk membuka peluang bagi produk yang telah dihasilkan oleh industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik," ujarnya.

Jakbar Menggeliat

Sementara itu, Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto, menyampaikan saat ini perekonomian Jakarta Barat sedang menggeliat. Hal ini ditandai dengan beberapa aktivitas pembangunan yang meningkat.

"Ditambah lagi, Jakarta Barat sekarang juga sedang melaksanakan penagihan aset. Hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 4 triliun," jelasnya. Indra menambahkan, berdasarkan Bigbox LKPP, tahun ini Jakarta Barat mencapai pembelanjaan Produk Dalam Negeri sekitar 51,12 persen.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus melaksanakan dan menguatkan P3DN. Dengan demikian, semua proses pengadaan barang dan jasa Jakarta Barat akan menggunakan Produk Dalam Negeri.

Adapun produk bersertifikat TKDN yang dipamerkan dalam Business Matching batch ke-16 beragam. Ini mulai dari seragam, furnitur, gawai, peralatan kantor, kerajinan tangan, hingga kendaraan listrik. Acara Business Matching batch ke-16 diadakan selama empat hari Senin (9/9) hingga Kamis (12/9).


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top