![Belajar dari Trump, RI Mesti Fokus Kurangi Defisit Dagang](https://koran-jakarta.com/images/article/phpg6uefb_resized.jpg)
Belajar dari Trump, RI Mesti Fokus Kurangi Defisit Dagang
![Belajar dari Trump, RI Mesti Fokus Kurangi Defisit Dagang](https://koran-jakarta.com/images/article/phpg6uefb_resized.jpg)
"Barang luar negeri memang relatif lebih bagus, tapi nggak usah berlebihan. Jadi, strategi perdagangannya jangan menimbulkan respons negatif dari negara lain. Tapi, kita yang lebih mengerem permintaan konsumen," imbuh Telisa.
Menurut dia, strategi substitusi dan pengurangan impor itu terutama diterapkan pada sektor pangan. Saat ini, impor pangan sudah sangat tinggi hingga mencapai 15 miliar dollar AS setahun. "Persoalan pangan sebetulnya bersumber dari pasokan yang kurang. Makanya, produksi perlu ditingkatkan.
Teknologi pangan perlu dikembangkan. Jadi, Indonesia sudah harus mulai fokus untuk menata sektor pangannya," tukas dia.
Telisa juga mengungkapkan dampak perang dagang sebenarnya sudah di depan mata, yakni pelemahan nilai tukar. Perang dagang menimbulkan ketidakpastian global sehingga investor mengalihkan dana ke tempat yang dinilai lebih aman seperti AS.
"Akibatnya, dollar AS cenderung menguat terhadap mata uang emerging market, termasuk rupiah," jelas dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya