Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Chris Kanter, Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk

Bekerja sebagai Hobi

Foto : istimewa

Chris Kanter

A   A   A   Pengaturan Font

Chris Kanter akan membawa Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi berkualitas sehingga menjadi penyeimbang di industri telekomunikasi.

Sebagai pengusaha yang mendirikan kelompok usaha Sigma Sembada Group, Chris Kanter sesungguhnya tak perlu lagi posisi atau jabatan. Pengalamannya di komunitas bisnis dan pemerintahan juga telah menempatkannya sebagai salah orang yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Boleh dibilang, pria kelahiran Manado pada 25 Juli 1952 ini sudah mapan.

Itulah sebab, posisinya sebagai komisaris PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) sebenarnya sudah cukup dan cocok. Paling tidak, dia mumpuni menjalani salah satu fungsi komisaris, yakni pengawasan terhadap kebijakan direksi perusahaan.

Namun, keinginan dan kenyataan Chris Kanter ternyata berbeda. Kini, dia mesti turun gunung, yakni dari pengusaha dan komisaris menjadi direktur utama (dirut) PT Indosat Ooredoo. Sebuah posisi yang tak terbayangkan sebelumnya. "Dulu saya pengusaha, sekarang jadi pekerja. Padahal, 40 tahun hidup saya untuk diri sendiri karena saya bekerja pada perusahaan yang sepenuhnya punya saya," ujar pria yang hobi menembak ini usai didapuk memimpin Indosat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Rabu (17/10).

Selain hobi menembak, pengganti posisi Joy Wahyudi ini menganggap bekerja adalah hobi. "Hobi saya itu dua, yakni bekerja dan menembak," tuturnya.

Menduduki kursi direktur utama baginya merupakan anugerah. "Saya sudah bersyukur ada pada posisi ini, sudah melebihi harapan saya," ungkapnya.

Chris menuturkan di Indosat tidak lagi mencari uang, namun prestasi yang bisa diwariskan. "Saya tidak mencari uang di sini, tapi bikin legacy," tegas penyuka makanan Jepang ini.

Tawaran sebagai dirut diterima karena dia melihat ada potensi untuk berkembang meskipun Indosat saat ini sedang terseok. Baginya, perusahaan telekomunikasi ini sangat penting dan harus tetap eksis. Untuk itu, dia akan membawa Indosat menjadi penyeimbang di industri telekomunikasi sehingga menjadi sehat dan tidak mematikan satu sama lain. Dia pun berjanji akan akan membuat perusahaan yang telah berdiri sejak 20 November 1967, harus kembali berprestasi menduduki posisi awal di nomor dua atau bahkan nomor satu.

Chris menuturkan akan membenahi Indosat dari sisi sumber daya manusia (SDM) terlebih dulu. Fokus pada SDM membuat dia akan memulai rapat pertama pada Jumat (19/10) dengan pada kepala dan staf HRD, bukan dengan direktur keuangan seperti lazimnya dirut baru. Kenapa, karena modal kuat Indosat adalah SDM, karena telah menjadi perusahaan telekomunikasi begitu lama, dengan orangorang pintar di dalamnya. Perusahaan ini seharusnya mengirimkan orang-orangnya ke jaringan Ooredoo baik ke Qatar, Myanmar, Tunisia, Aljazair, Kuwait, Oman, Irak, dan lainnya, bukan malah memperbanyak ekspatriat bekerja Indosat.

Transformasi Besar

Dengan fokus pada SDM, Chris akan melakukan transformasi besar-besaran pada sisi SDM dan bisnis dengan belanja modal yang besar. Dia akan meminta kepada Ooredoo di Qatar mau mengucurkan dana untuk transformasi ini. "Saya minta new thing," ujar dia.

Menurut Chris, kendala utama dalam pertumbuhan Indosat adalah bagaimana membelanjakan uang. Menutur dia, Qatar memiliki banyak uang, namun manajemen sebelumnya tidak mampu membelanjakan dengan maksimal.

Dengan belanja model yang akan turun pada akhir tahun, Chris berjanji akan membawa Indosat berlari kencang. "Ada semangat baru dan perubahan baru. Karena saya melihat confidence di Indosat kurang," ujar dia.

Rencana Chris itu sah-sah saja. Toh, dengan bekal-bekal pengalaman di dunia bisnis, pemerintahan serta mengikuti perkembangan industri telekomunikasi, Chris akan memimpin manajemen Indosat menuju transformasi yang berfokus pada tiga hal, di antaranya people, process and business, serta tetap menyesuaikan tantangan yang harus dihadapi perseroan yakni kompetisi, dinamika pasar dan tren teknologi. "Itu tadi saya bilang ke teman-teman Indosat modal kita yang paling kuat dan aset yang terbesar ialah people atau orang kita sendiri. Jadi, itu yang kita akan kembangkan untuk jadi talent pool, walaupun kita di bawah Ooredoo maunya saya ini people bisa ditaruh di Myanmar, dan lain-lain, jadi itu kira-kira," ujarnya.

Setidaknya, Chris mempunyai pekerjaan rumah untuk memperbaiki kinerja Indosat. Sebab, perusahaan terbuka ini pada semester I-2018 mencatat rugi bersih senilai 693,7 miliar rupiah. Rugi bersih yang dialami perseroan disebabkan penurunan pendapatan signifikan pada semester I-2018 dan kenaikan beban yang tinggi.

Pendapatan ISAT juga turun 26,78 persen year on year (YoY) menjadi 11,06 triliun rupiah. Tercatat pada semester I-2018, pendapatan seluler perseroan anjlok 31,27 persen menjadi 8,64 triliun rupiah. Selain itu, pendapatan dari multimedia, komunikasi data dan internet (MIDI) juga turun 2,34 persen menjadi 2 triliun rupiah pada periode yang sama. haryo bruno/AR-2

BIODATA

Nama: Chris Kanter

Tempat, Tanggal Lahir: Manado, 25 Juli 1952

Pendidikan : S-1 Universitas Trisakti

Karier :
• Pendiri dan Komisiaris Sigma Sembada Group, hingga sekarang.
• Wakil Presiden Komisiaris PT Bank BNP Paribas Indonesia, hingga sekarang.
• Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, 1998-2002
• Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (Ekonid), 2007-2009
• Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN), 2009-2014.
• Anggota Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), 2010-2014.

Komentar

Komentar
()

Top