Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pekerjaan Prasarana

Bekasi Menata Pantai Mekar Muaragembong

Foto : ANTARA/HO-Prokopim Kabupaten Bekasi

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan (ketiga dari kiri) akhir pekan lalu meninjau progres pekerjaan penataan kawasan Desa Wisata Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi oleh rekanan Pemprov Jabar.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan penataan kawasan Desa Wisata Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong untuk mengoptimalkan potensi pariwisata. "Kami berkomitmen terus melakukan perubahan di segala aspek, termasuk pariwisata," kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, di Cikarang, Senin (22/8).

Dia mengatakan pekerjaan perbaikan dan penataan destinasi wisata Pantai Mekar dilakukan di atas tanah seluas 5.700 meter persegi. Ini merupakan lahan bekas Kantor Kecamatan Muaragembong.
"Mudah-mudahan akhir tahun sudah selesai dan diresmikan. Semoga mampu mengangkat kualitas destinasi wisata Bekasi," katanya.

Dani menjelaskan di lahan ini tengah dibangun sebuah plasa khusus untuk wisata mangrove. juga dilengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang wisatawan. Seluruh pembiayaan pekerjaan penataan kawasan wisata Pantai Mekar bersumber dari dana hibah APBD Provinsi Jawa Barat. Nilai kontrak kerjanya sebesar 4,4 miliar rupiah. Ini akan dikerjakan selama 120 hari.

Kemudian, Dani berharap melalui penataan kawasan, sektor pariwisata mampu meningkatkan roda perekonomian warga khususnya Desa Pantai Mekar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Selain itu, penataan pintu masuk menuju hutan bakau diharapkan mampu menambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan.

"Ini sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui konservasi hutan mangrove berikut ekosistem di dalamnya. Mangrove akan berguna menahan abrasi serta menjaga habitat asli penghuni hutan mangrove agar tidak punah," kata Dani.

Sementara itu, Kota Bekasi berencana mengakomodasi usulan anggota legislatif untuk membangun tugu pahlawan sebagai bentuk penghargaan kepada tokoh nasional, KH Noer Ali, yang dinobatkan selaku Pelopor Pahlawan Patriot Kota Bekasi. "Pemerintah daerah akan terus berkomitmen membenahi infrastruktur dan pelayanan publik agar masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan yang bersumber dari retribusi dan pajak," kata pelaksana tugas Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Tri mengapresiasi dan akan menanggapi atensi dewan untuk merancang pembangunan landmark KH Noer Ali sebagai bentuk penghormatan perjuangannya. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan anak dan cucu KH Noer Ali saat ziarah makam beberapa waktu lalu. Isinya, membahas sejarah perjuangannya dan sejarah Bekasi. Tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkan sebagai hari terpisahnya Pemerintahan Kabupaten Jatinegara dengan Kabupaten Bekasi.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top