Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bekasi Awasi Harga Kebutuhan Pokok

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Aktivitas transaksi jual beli di pasar Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai meningkatkan pengawasan harga bahan kebutuhan pokok untuk mengendalikan laju inflasi. "Kegiatan monitoring dilakukan secara intensif. Hal ini juga sebagai upaya menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, di Cikarang, Kamis (26/1).

Gatot mengatakan peningkatan fungsi pengawasan sesuai dengan arahan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan. Ini sebagai upaya pengendalian laju inflasi setiap daerah yang berpotensi mendorong inflasi nasional. Gatot menyatakan pengawasan rutin dilakukan ke seluruh pasar tradisional setiap pekan.

Sedangkan hasil pengawasan, data terbaru harga kebutuhan pokok, selanjutnya akan dipublikasikan melalui laman resmi perangkat daerah. "Harga akan selalu dipublikasikan secara di website. Kami juga akan bekerja sama dengan distributor untuk memastikan tidak ada yang memonopoli pasar," ujar Gatot.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Helmi Yenti, menambahkan, harga kebutuhan pokok secara umum masih stabil pekan ini. "Sejumlah komoditas memang ada yang naik, tapi relatif tidak signifikan, seperti bawang merah dari 35.000 menjadi 40.000 rupiah per kilogram," katanya.

Kemudian, harga cabai rawit merah dari 50.000 menjadi 55.000. Demikian juga cabai rawit hijau dari 30.000 menjadi 40.000 per kilogram. Pada waktu bersamaan, beberapa kebutuhan pokok malah turun harga, seperti daging sapi beku dari 95.000 menjadi 85.000 per kilogram, daging ayam ras dari 30.000 menjadi 26.000 per kg.

Ada beberapa penyebab kenaikan harga, seperti belum masuk musim panen. Ini berdampak pada penurunan stok barang. Ada juga kadang disebabkan ulah oknum distributor. Melalui monitoring intensif ini, diharapkan seluruh harga kebutuhan pokok dapat distabilkan kembali.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top