Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Tiongkok-Korut

Beijing Pererat Kerja Sama dengan Pyongyang

Foto : AFP/GREG BAKER

Sambut Xi l Layar monitor di luar sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, Tiongkok, memperlihatkan tayangan berita soal sambutan pemimpin Korut, Kim Jong-un, terhadap Presiden Tiongkok, Xi Jinping, yang berkunjung ke Pyongyang, pada Kamis (20/6).

A   A   A   Pengaturan Font

PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, pada Kamis (20/6) menyambut kedatangan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Istana Kumsusan, Pyongyang, untuk sebuah kunjungan kenegaraan resmi selama 2 hari.

Xi adalah Presiden Tiongkok pertama yang berkunjung ke Korut dalam 14 tahun terakhir, setelah hubungan bilateral merenggang akibat provokasi nuklir Pyongyang dan sikap Beijing yang mendukung sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hubungan bilateral mencair sejak tahun lalu setelah pemimpin kedua negara melakukan pertemuan yang amat intensif untuk membahas hubungan dagang dan bantuan.

Sejumlah analis menyatakan kunjungan Xi ke Korut dilakukan untuk mencari pengaruh sebelum ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di KTT G20 di Jepang, serta setelah upaya negosiasi dagang dengan AS bulan lalu menemui jalan buntu.

"Saat Tiongkok dan Korut sama-sama berhadapan dengan AS, mereka akan memiliki bahan diskusi yang amat banyak," cuit Wakil Ketua Misi di Kedubes Tiongkok di Pakistan, Lijian Zhao, di media sosial.

Pyongyang ingin memperlihatkan pada Trump bahwa Tiongkok mendukung Korut dalam negosiasi nuklir yang mandek setelah pertemuan tingkat tinggi kedua antara Trump dan Kim Jong-un, sama sekali tak menghasilkan kesepakatan apapun.

"Korut telah mengambil langkah-langkah positif untuk menghindari situasi ketegangan selama setahun terakhir, namun tak menerima respons yang positif dari pihak yang berkaitan," kata Kim Jong-un, mengutip dari stasiun televisi Tiongkok, CCTV. "Hal itu yang tak diinginkan Korut," imbuh pemimpin Korut itu.

Menurut media Tiongkok itu, Xi telah memberikan tanggapan evaluasi yang positif atas upaya-upaya Korut, dan Xi menegaskan pihaknya bersedia memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Korut serta semua pihak yang bersangkutan.

Komentar Analis

Kunjungan Xi ke Korut dikomentari sejumlah analis diantaranya Lim Eul-chul, profesor bidang Korut di Kyungnam University. "Bagi Pyongyang, kunjungan itu akan menunjukkan pada AS bahwa Tiongkok mendapat dukungan serta pesan bagi Washington DC agar menghentikan tekanan secara maksimal," kata Lim Eul-chul.

Sementara Direktur Eurasia Group untuk kawasan Asia, Scott Seaman, memandang bahwa pendekatan yang dilakukan Xi terhadap Korut seakan menegaskan bahwa Presiden Tiongkok itu bisa mempengaruhi Kim Jong-un, sehingga setiap kesepakatan yang akan diteken Korut hanya bisa terjadi di bawah bimbingan dan persetujuan Tiongkok.

Beijing melihat Korut sebagai sebuah negara penyangga strategis, yang mengalangi 28.500 pasukan AS yang ditempatkan di wilayah Korea Selatan, berada jauh dari wilayah perbatasannya.

Dalam tulisan opini yang diterbitkan Rodong Sinmun edisi Rabu, Presiden Xi memuji persahabatan yang tak tergantikan antara Korut dan Tiongkok, serta menawarkan "rencana besar" untuk membawa stabilitas yang permanen di Asia Timur. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top