Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Beijing Bangga karena 9 Negara Berpaling dari Taiwan

Foto : JOHANNES EISEL /AFP

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Ma Zhaoxu

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok, pada Kamis (20/10), membanggakan diri karena sembilan negara telah mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Tiongkok menyebutnya sebagai hasil utama dari "pertarungan" diplomatiknya dengan Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Ma Zhaoxu mengatakan Tiongkok berhasil "memenangkan" dan menarik sembilan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan --pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri--yang dianggap Beijing sebagai miliknya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ma pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela kongres utama Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok. "Kepatuhan masyarakat internasional terhadap kebijakan satu-Tiongkok telah menjadi lebih terkonsolidasi," ujar Ma.

Seperti dikutip dari Antara, Ma menambahkan tekad Beijing untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial sudah "tak tergoyahkan dan kokoh". Dengan "semangat juang", diplomasi Tiongkok akan "selalu berdiri di garis depan" dalam melindungi kepentingan nasional.

Kesembilan negara yang berpaling dari Taiwan ke Tiongkok termasuk negara-negara Amerika Tengah dan Pasifik, seperti Nikaragua dan Kepulauan Solomon.

Tawarkan Bantuan

Tiongkok diyakini telah mendesak negara-negara itu untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan dan menawarkan bantuan ekonomi berdasarkan inisiatif infrastruktur sabuk dan jalannya (Belt and Road Initiative).

Taiwan kini memiliki hubungan diplomatik dengan 14 negara. Tiongkok dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak keduanya berpisah pada 1949 karena perang saudara.

Sebelumnya, Taiwan menentang tegas komitmen Tiongkok untuk bersatu kembali dengan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu setelah Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan negaranya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk reunifikasi.

Menanggapi pidato Xi pada sesi pembukaan kongres yang berlangsung selama sepekan itu, juru bicara kantor pemimpin Taiwan Xavier Chang dalam sebuah pernyataan menekankan sikap tanpa kompromi Tsai Ing-wen untuk melindungi kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan di Taiwan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top