Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beban Usaha GMF Menyusut 18,3%

Foto : Antara

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Langkah pembenahan kinerja yang terus dilakukan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) secara bertahap mulai menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terwujud melalui beban usaha yang menyusut sebesar 18,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni dari USD 67,7 juta pada kuartal I-2021 turun menjadi USD 55,3 juta pada kuartal I-2022.

"Pada akhir kuartal pertama tahun 2022, GMF juga berhasil mencatatkan perolehan EBITDA positif senilai 300,000 USD," kata Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/9).

Selain itu, tambahnya, pada segmen bisnis perawatan mesin pesawat terdapat peningkatan permintaan layanan mencapai lebih dari 100% sebagai salah satu dampak positif dari melonjaknya permintaan reaktivasi pesawat.

Baca Juga :
Serap Jagung Lokal

"Reaktivasi menjadi salah satu asa dari perbaikan kinerja GMF ke depannya. Tentunya dengan ditopang dengan upaya menggarap potensi bisnis lain seperti perawatan pesawat private jets, konversi pesawat cargo, dan memaksimalkan kolaborasi dengan lessor untuk proyek redelivery. Semoga segala strategi yang diterapkan dapat mengakselerasi pemulihan hingga satu tahun ke depan," kata Andi.

Ia juga menjelaskan bahwa GMF mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2021 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar USD210,6 juta dan menekan kerugian hingga 70% dibanding tahun sebelumnya, dari USD311,3 juta menjadi USD94,5 juta. Langkah pemulihan berkelanjutan tersebut diwujudkan dengan perbaikan kinerja fundamental melalui strategi menjaga bisnis lebih lean dan mengatur belanja modal agar lebih efektif.

"Upaya diversifikasi bisnis yang telah dicanangkan pada 2020 pun mulai menunjukkan hasil pada 2021, di antaranya pada segmen industri pertahanan dan power services. Pada Desember 2021, GMF berhasil mendatangkan dan melakukan perawatan pada pesawat Hercules C130 pertama milik Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia. Dari sisi pendapatan, segmen power services dan industri pertahanan berhasil mencatatkan peningkatan lebih dari 100% dibanding tahun sebelumnya," jelas Andi.

Dia juga menjelaskan upaya pemulihan sangat ditopang dengan penetrasi pada sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi di antaranya power services, industri pertahanan, business & private jets, serta perawatan pesawat kargo. Catatan lainnya adalah GMF mengalami peningkatan volume pekerjaan perawatan berat terutama dari pesawat kargo luar negeri.

GMF yang mencanangkan visi baru yakni menjadi perusahaan MRO yang paling bernilai bagi pemangku kepentingan pun turut mencatatkan perbaikan earnings before interest, tax, depreciation, amortization (EBITDA) yang signifikan pada 2021. Tahun 2021 adalah momentum pembenahan komprehensif untuk mempertahankan likuiditas dan meningkatkan kinerja fundamental keuangan," tutupnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top