Beban Bunga Utang Makin Beratkan APBN
Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, dalam kesempatan terpisah mengatakan besaran utang atas PDB bisa saja melebihi dari perkiraan karena kondisi perekonomian Indonesia yang belum 100 persen pulih dari pandemi Covid -19 sehingga menekan pendapatan negara.
"Beban bunga sangat membebani dan mengganggu ketahanan APBN, belum ditambah pokok utang yang harus di cicil juga, akan mempersulit pemerintah mencapai target," kata Badiul.
Lebih lanjut dikatakan, di tengah situasi dan kondisi perekonomian negara yang belum pulih, seharusnya pemerintah mengambil strategi efisiensi dan efektivitas belanja guna menekan terus bertambahnya utang yang akan menjadi beban di masa mendatang.
Kementerian Keuangan dalam kesempatan terpisah membantah laporan Bank Dunia yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-7 dari 10 negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan utang luar negeri terbesar.
Kemenkeu menilai utang Indonesia masih relatif kecil dibanding negara anggota G-20 yang lain karena pemerintah telah mengelolanya dengan hati-hati dan akuntabel. Laporan itu tidak menyertakan negara maju, melainkan negara kategori berpendapatan kecil dan menengah sehingga posisi Indonesia masuk dalam golongan 10 negara dengan ULN terbesar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya