Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Beasiswa Mobilitas Mahasiswa Internasional Diluncurkan

Foto : ISTIMEWA

beasiswa mahasiswa ke luar negeri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan program Beasiswa Mobilitas Mahasiswa Internasional atau Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

"Melalui IISMA, mahasiswa Indonesia dapat mewujudkan mimpi dengan mengikuti kuliah di perguruan tinggi terkemuka, mengembangkan kemahiran lintas budaya, memperkuat jejaring global, dan mempersiapkan diri dengan dunia kerja saat ini," ujar Nadiem dalam peluncuran IISMA di Jakarta, Selasa (11/5).

Iamemuji para rektor perguruan tinggi yang bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri. Jumlah perguruan tinggi mitra di luar negeri mencapai 73 dari 31 negara. Nadiem sendiri mengaku mendapat pengalaman mahasiswa internasional di Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. "Saya mengejar mimpi di tiga lingkungan berbeda yang membentuk intelektual dan karakter," tambah dia.

Perguruan tinggi merupakan tempat untuk mengasah ketajaman berpikir dan mengejar cita-cita. Untuk itu, Kemendikbudristek ingin agar mahasiswa Indonesia mendapatkan pengalaman tersebut.

Pengalaman di dalam kelas, lanjut Nadiem, sering kali tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan dunia kerja. Konsekuensinya, saat lulus, mahasiswa kebingungan dan kesulitan dalam menghadapi dinamika dunia kerja.

"Kami ingin kondisi itu berubah dengan melakukan transformasiagar perguruan tinggi lebih relevan dengan dunia di luar kampus. Mahasiswa mendapatkan keleluasaan dengan praktik terbaik, industri organisasi kemanusiaan, industri, melalui program Kampus Merdeka," katanya dikutip Antara. Kemendikbudristek telah menyiapkan skema dengan beasiswa LPDP.

Selanjutnya, pada program Kampus Merdeka, satuan kredit semester (SKS) dapat berkontribusi langsung dengan perkuliahan. Kemendikbudristek juga mendorong agar proyek kolaborasi dosen diakui dalam Kampus Merdeka. "Inisiatif berbasis kolaborasi dan gotong royong harus terus dikembangkan untuk mewujudkan visi pendidikan yang memerdekakan. Tidak hanya skala nasional, tetapi juga global," tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Nizam, menambahkan bahwa beasiswa tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengayaan di empat benua. "Ini merupakan upaya untuk mengakselerasi, memperkuat, dan membawa mahasiswa untuk belajar di luar negeri, di kampus ternama dunia. Dengan begitu, mereka bisa mendapat pengalaman belajar luar biasa, sehingga dapat membangun kepercayaan diri dan jejaring global," tandas Nizam. Ruf/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top