Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Harga I Harga Bawang Putih Ditargetkan Kembali Normal di Kisaran Rp30.000/ Kg

Bawang Putih Impor Banjiri Pasar

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pasokan 115 ribu ton bawang putih itu diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga beberapa bulan ke depan.

JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan produk bawang putih impor siap membanjiri pasar tradisional di Tanah Air menjelang Ramadan ini. Langkah itu dimaksudkan untuk menurunkan harga bawang putih yang kini masih tinggi, di kisaran 48.000-50.000 rupiah per kilogram (kg).

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, usai memantau operasi pasar bawang putih di Pasar KM 5, Palembang, Minggu (28/4), mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan persetujuan impor bawang putih sebanyak 115 ribu ton untuk delapan pengekspor yang secara bertahap barangnya telah tiba di Indonesia.

"Saat ini, kapal-kapal pengangkut bawang putih impor ini sudah masuk Indonesia. Secara bertahap akan tiba semua sesuai surat izin," katanya.

Dia mengatakan pasokan 115 ribu ton itu diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga beberapa bulan ke depan. Seratusan ton bawang putih ini secepatnya akan dikirim ke pasar-pasar tradisional untuk memenuhi gudang-gudang distributor yang mulai kosong.

Selain itu, juga akan dilakukan operasi pasar, yang khusus menyasar pedagang-pedagang pengecer dengan ketentuan mereka harus menjual seharga 30.000 rupiah/ kg karena membeli ke pemerintah hanya 22.500 rupiah/ kg.

Dengan upaya masif ini, Srie optimistis harga bawang putih akan kembali normal di kisaran 30.000 rupiah/ kg pada awal Ramadan.

Ketika ditanya penyebab kenaikan harga bawang putih ini, Srie mengatakan salah satunya karena kebutuhan bawang putih periode Januari-April 2019 ternyata tak bisa ditutupi oleh kelebihan pasokan impor tahun lalu.

Pada 2018, pemerintah mengimpor 450 ribu ton bawang putih dan ternyata masih ada kelebihan. Kelebihan itu, diperkirakan pemerintah dapat mencukupi kebutuhan Januari hingga April 2019, namun para distributor besar tidak menginginkan gudang-gudangnya kosong sehingga tidak semuanya dilepas ke pasar.

Pengembangan di Sukabumi

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah masif memperluas sentra produksi bawang putih guna mewujudkan target swasembada pada 2021. Kabupaten Sukabumi didorong untuk menjadi sentra bawang putih di Jawa Barat.

Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi, menyampaikan bawang putih yang sedang dikembangkan di Sukabumi saat ini terhampar di kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di perkebunan Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja.

"Kami baru meninjau 25 hektare yang ditanam untuk disiapkan menjadi benih. Ke depan, areal budi dayanya akan dikembangkan lebih luas. Sukabumi ini sangat prospek untuk budi daya bawang putih," ungkapnya, di Jakarta, Jumat (26/4).

Pengembangan bawang putih di Sukabumi ini merupakan implementasi dari program Kementan untuk mengejar swasembada pada 2021. Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi bersama pelaku usaha yakni PT Agri Muda Indonesia melakukan pertanaman bawang putih. Importir bawang putih diwajibkan memproduksi 5 persen dari total pengajuan rekomendasi impornya.

"Tahun 2018, kita sudah tanam 11 ribu hektare, tahun ini 20 sampai 30 ribu hektare. Setiap tahun naik 2 sampai 3 kali lipat dari luas yang ada," jelasnya. ers/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top