Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 03 Mar 2025, 21:19 WIB

Bau Mulut Mengganggu Puasa? Berikut Tips Dari Guru Besar Unair

Guru Besar Bidang Patologi Mulut dan Maksilofasial Universitas Airlangga (Unair) Theresia Indah Budhy

Foto: Istimewa

JAKARTA - Bau mulut dapat mengganggu kenyamanan beribadah di bulan ini. Terlebih jika kegiatan mengharuskan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Guru Besar Bidang Patologi Mulut dan Maksilofasial Universitas Airlangga (Unair) Theresia Indah Budhy membagikan tips menjaga mulut tetap segar selama berpuasa. Menurutnya, penyebab bau mulut terjadi karena berkurangnya aliran air liur saat berpuasa.

Dia menjelaskan, dalam air liur, terdapat banyak sekali protein yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH rongga mulut, mikroorganisme dalam rongga mulut, dan metabolisme tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan metabolisme dan pH, serta berubahnya mikrobiome di rongga mulut.

"Mikroorganisme tersebut kemudian memproduksi zat-zat yang menyebabkan terjadinya bau mulut," ujarnya, dalam laman resmi Unair, dikutip Senin (3/3).

Theresia menambahkan, adanya sisa makanan di mulut saat sahur turut menjadi penyebab bau mulut. Selain itu, makanan yang tinggi gula juga dapat menyebabkan pH menurun, sehingga mikrobiome di rongga mulut tidak seimbang.

Dia menganjurkan untuk menyikat gigi setelah sahur dan menghindari makanan dengan kandungan gula berlebih dan makanan lengket yang mudah menempel di gigi. Dia mengimbau orang yang berpuasa untuk memilih makanan berserat dan memiliki kandungan air yang tinggi. 

“Tips lain adalah dengan periksa ke dokter gigi. Bila ada gigi yang lubang, lakukan perawatan. Jika ada makanan yang alergi, hindari dalam masa puasa dan perbanyak makanan dengan kandungan serat dan air,” tuturnya.

Theresia menekankan, beberapa makanan yang harus dihindari selama puasa adalah jenis yang dapat mengganggu mikrobiome dan sistem metabolisme. Beberapa di antaranya yaitu makanan dengan kandungan gula yang terlalu tinggi, terlalu gurih atau asin, lemak jenuh tinggi seperti gorengan dan minuman bersoda atau beralkohol.

Dia menyebut bahwa selama berpuasa penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap stabil. Untuk mewujudkannya, orang yang berpuasa dapat menjaga pola makan dan melakukan aktivitas biasanya.

"Olahraga jalan kaki juga sangat disarankan. Selain itu, konsumsi probiotik atau prebiotik," terangnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.