Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Baterai bagi mobil listrik harus panjang umur dan kuat. Itulah tujuan penelitian baterai lithium ion dan bahan baku ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Baterai Masa Depan yang Efektif dan Panjang Umur

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Laboratorium pengujian dan penelitian bahan sains serta teknologi atau EMPA di Swiss, saat ini sedang dikembangkan baterai untuk masa depan. Baterai itu nantinya akan bisa menyimpan lebih banyak energi, berfungsi lebih lama dan lebih berkelanjutan daripada baterai jaman sekarang.
Susunan komponen di bagian dalam baterai sangat menentukan. Sebuah baterai pada umumnya selalu terdiri dari katode dan anode. Kutub plus dan minus. Sebagian besar terdiri dari aluminium dan tembaga. Katode sebuah baterai ion litium dilapisi oksida dari nikel, kobalt dan mangan. Sementara anodenya dilapisi grafit.
Di antaranya terdapat lapisan yang bisa ditembus ion-ion. Lapisan yang disebut "pemisah", menyebabkan kedua komponen tidak bisa menyatu.
Kedua komponen ini tidak boleh saling bersentuhan. Di dalam selnya katode dan anode masing-masing terdapat di dalam elektrolit yang bersifat konduktif. Ketika baterai diisi, dari lapisan katode dilepas ion litium. Ion-ion itu menembus pemisah dan mencapai anode.
Di sana, ion-ion melekat pada grafit. Ketika baterai digunakan, ion-ion kembali ke katode dan melepas energi. Saat itu elektron mengalir lewat kontak.
Corsin Battaglia dan timnya meneliti bagaimana cara mengoptimalisasi baterai elektro. Salah satu tujuan utamanya adalah menurunkan kadar kobalt dalam campuran bahannya. Dalam 20 tahun terakhir orang sudah berhasil mengurangi kadar kobalt.
Terutama kobalt punya ciri khas unik untuk menjadikan baterai lebih panjang umur dan berkemampuan besar. Oleh sebab itu sangat sulit untuk berhenti menggunakan bahan baku ini dan menemukan penggantinya dalam waktu singkat.
Inilah perkembangan yang sangat diharapkan cabang industri itu. Tiongkok sudah menanamkan modal sedikitnya 60 miliar dollar AS di dalam industri mobil listrik. Sedangkan Eropa masih perlu menyusul.

Lebih Ramah Lingkungan
Battaglia yang menjabat sebagai kepala bagian penelitian baterai di EMPA mengatakan bahwa negara-negara Eropa ibaratnya tidur bertahun-tahun, dan baru sekarang menyadari tren tersebut sudah tiba.
"Kita tentu saja pengikut yang berusaha maju secepat mungkin. Kita harus belajar semua yang sudah dicapai Asia selama tahun-tahun terakhir," ungkap Battaglia.
Ia mengungkap juga, sejalan dengan itu, banyak inisiatif penelitian yang diluncurkan. Sehingga dalam 10 tahun kita akan bisa memimpin di pasar baterai. Aliansi Baterai Eropa saat ini telah menyokong 70 proyek untuk mendorong penelitian baterai, termasuk EMPA.
Pakar materi sekarang juga meneliti bahan elektrolit alternatif yang konduktif yaitu litium. Penelitian ini sudah berhasil mereka capai di laboratorium. Peneliti tidak lagi menggunakan cairan elektrolit sebagai penyalur litium, melainkan bahan lain yang lebih ringan. Itu membuat baterai lebih ringan dan aman. Karena penggunaan cairan elektrolit itulah yang membuat baterai ion litium berbahaya.
"Di satu pihak itu untuk keamanan, tapi kita tentu juga punya harapan bahwa baterai bisa diisi dengan lebih cepat lagi dan agar sanggup bertahan saat suhu baterai meningkat," ucap Battaglia
Di sini mereka berusaha membantu mendorong mobilitas elektronik ke masa depan. Dalam beberapa tahun baterai tidak hanya akan jadi lebih panjang umur, menyimpan energi lebih banyak, dan lebih aman, melainkan juga lebih ramah lingkungan. DW/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top