Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Korban Lion Air

Basarnas Akhiri Evakuasi, DVI Terus Identifikasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Identifikasi korban pesawat Lion Air PK-LQP tetap diteruskan, meski nantinya proses evakuasi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) telah berakhir.

"Kami identifikasi seluruhnya 626 (bagian jenazah). Kami terus identifikasi seluruhnya, dan akan serahkan sesuai manifes yang ada," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan masyarakat (Divhumas) Polri Kombes Pol Yusri Yunus Yusri di Jakarta, Jumat (9/11).

Kombes Yusri mengatakan tim Disaster Victim Identification (DVI) akan terus mengidentifikasi seluruh korban pesawat nahas itu sesuai dengan data manifes, yaitu sebanyak 189 orang.

Sementara itu, Kombes Yusri menyebut program pemulihan trauma atau "trauma healing" bagi keluarga penumpang dan terapi hiperbarik bagi semua tim penyelam juga masih terus dilakukan. "Selama masih ada penyelaman, kami terus lakukan terapi hiperbarik ini. Bukan cuma anggota kepolisian saja, tapi semua tim penyelam," ujar dia.

Di sisi lain, Koordinator antemortem Rumah Sakit Polri Said Sukanto Kramatjari Komisaris Besar Polisi drg Saljyana memastikan semua temuan jenazah yang masuk teridentifikasi.

"Sampai nanti terakhir akan ada pendampingan ke pihak keluarga sampai teridentifikasi semuanya. Kami juga terus melakukan terapi hiperbarik kepada penyelam," ujar Kombes Saljyana.

Sementara itu, memasuki hari ke-11, DVI Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur kembali mengidentifikasi enam korban penumpang pesawat Lion Air penerangan JT-610 Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat (29/10).

"Dari hasil sidang rekonsialiasi pada Jumat pukul 16.00 WIB, kita bisa identifikasi enam penumpang," kata Kepala Rumah Sakit RS Polri Sukanto Jakarta Timur Brigadir Jenderal Polisi Musyafak.

Berdasarkan hasil sidang rekonsialisi keenam penumpang itu yakni Muas Efendi Muas (laki-laki, 57 tahun) eridentifikasi melalui DNA, Murdiman (laki-laki, 46 tahun) teridentifikasi melalui DNA, dan Ambo Malibone (laki-laki, 36 tahun) teridentifikasi melalui DNA.

Kemudian, jenazah Darwin Haryanto (laki-laki, 51 tahun) teridentifikasi melalui DNA, Fendi Christanto (laki-laki, 46 tahun) teridentifikasi melalui DNA, serta Kyara Aurine Daniendra (bayi perempuan, satu tahun tiga bulan) teridentifikasi melalui tes DNA dan sidik jari. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top