Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Belajar Tatap Muka

Baru 12 Persen Peserta Didik Divaksinasi

Foto : Koran Jakarta/Muhamad Marup

Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen, Jumeri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Baru tiga juta peserta didik berusia 12-17 tahun divaksinasi dosis pertama. Ini setara sekitar 12 persen dari total target usia tersebut atau 26,7 juta. Demikian disampaikan Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen, Jumeri, dalam silaturahmi Merdeka Belajar terkait pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, di Jakarta, Kamis (9/9).

"Kita terus mempercepat vaksinasi," ujarnya. Dia mengatakan, untuk vaksinasi dosis kedua sudah 2,1 juta remaja atau sekitar 8 persen. Jumeri memaparkan, vaksinasi dosis pertama untuk pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) sudah 60 persen atau 3,4 juta dari total 5,5 juta guru. Sedangkan, untuk dosis kedua baru 40 persen.

Dia menekankan, pelaksanaan PTM terbatas tidak perlu menunggu vaksinasi selesai. PTM terbatas harus terus didorong dengan penerapan prokes ketat. "Ada beberapa contoh sekolah melanggar prokes. PTM-nya kita hentikan dulu karena prokes harus kuat," tegasnya.

Lebih jauh Jumeri menyebut, sudah 49.217 satuan pendidikan di daerah PPKM level 2 dan 3 diizinkan menggelar PTM terbatas. Menurutnya, kecepatan daerah dalam membuka PTM terbatas masih bervariasi karena kondisinya berbeda-beda.

50 Persen

Dari 471 kabupaten dan kota yang diizinkan, baru 50 persen menggelar PTM terbatas. Alasannya beragam mulai dari belum mendapat vaksinasi, tak ada izin orang tua, maupun transisi kebijakan dari pemerintah daerah. "Setiap daerah menyadari ada perbedaan dinamika Covid-19. Kita sangat menyadarinya," tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mengingatkan kerja sama di level daerah sangat penting untuk merespons pelaksanaan PTM terbatas. Menurutnya, koordinasi antara dinas kesehatan dan pendidikan terkait protokol kesehatan harus digencarkan untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.

"Dalam proses PTM, kita harus satu persepsi bersama. Harus ada jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Ini penting untuk mengantisipasi andai muncul kasus positif terutama untuk tracing dan testing . Harus ada fasyankes yang ditunjuk," katanya.

Siti menekankan, pihaknya terus menyampaikan ke dinas kesehatan untuk memprioritaskan vaksinasi PTK dan para peserta didik. Hal ini untuk menunjang pembukaan PTM terbatas.
"Vaksinasi sudah disusun targetnya. Tidak hanya PTK, anak di atas 12 tahun juga sudah bisa vaksinasi," ucapnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top