Banyak Warga Garut Terpapar NII
Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi
Program 2022 Tahun Toleransi bertujuan menjunjung tinggi nilai toleransi, cinta kedamaian terhadap sesama dan tetap menjaga semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
JAKARTA - Masyarakat Kabupaten Garut banyak terpapar paham radikal Negara Islam Indonesia (NII). Untuk itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri diminta turun untuk meneliti dedengkot NII. Harapan ini datang dari Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, Minggu (23/1).
"Mereka membaiat kaum remaja," katanya. Tujuan mereka untuk menegakkan daulah Islam. Mereka ingin menggusur ideologi negara. NII tetap hidup, tak pernah mati. Bahkan menurut Islah, para warga Indonesia yang pergi ke ISIS sebenarnya berbasis NII atau daulah. "Untuk itulah, Tim Densus 88 perlu turun ke Garut," harap Islah.
Sebelumnya, seluruh masyarakat diminta waspada sebab 41 dari 42 kecamatan Kabupaten Garut, Jabar terpapar aliran radikal NII. Informasi ini disampaikan Ketua Cabang Nahdlatul Ulama, Atjeng Abdul Wahid. Menurut dia, satu kecamatan belum terbukti terpapar NII, bukan berarti bersih dari NII, tetapi belum ditemukan. Belum ditemukan, bukan berarti tidak ada. "Bisa saja ada, tetapi kita belum bisa menemukan," ujar Atjeng.
Mereka merekrut anak-anak remaja. Selanjutnya, anak-anak remaja ini dibaiat menjadi NII. Televisi menayangkan data para remaja yang telah dibaiat. Ada yang berusia 16. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan, ternyata pergerakan kelompok radikal NII di Garut, menurutnya, sudah terbilang marak dan mengkhawatirkan.
LSM Almagari Garut menuntut Bupati dan DPRD membuat ketentuan untuk menanggulangi paham radikal NII. Ini sudah gawat karena anak-anak dibaiat secara terbuka. Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan masih menunggu Satgas Intoleranisme. "Forkopimda juga masih mencari kebenarannya," tandas Rudy.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya