Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Paham Radikalisme -- Forkopimda Masih Mencari Kebenarannya

Banyak Warga Garut Terpapar NII

Foto : Istimewa

Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat Kabupaten Garut banyak terpapar paham radikal Negara Islam Indonesia (NII). Untuk itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri diminta turun untuk meneliti dedengkot NII. Harapan ini datang dari Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, Minggu (23/1).

"Mereka membaiat kaum remaja," katanya. Tujuan mereka untuk menegakkan daulah Islam. Mereka ingin menggusur ideologi negara. NII tetap hidup, tak pernah mati. Bahkan menurut Islah, para warga Indonesia yang pergi ke ISIS sebenarnya berbasis NII atau daulah. "Untuk itulah, Tim Densus 88 perlu turun ke Garut," harap Islah.

Sebelumnya, seluruh masyarakat diminta waspada sebab 41 dari 42 kecamatan Kabupaten Garut, Jabar terpapar aliran radikal NII. Informasi ini disampaikan Ketua Cabang Nahdlatul Ulama, Atjeng Abdul Wahid. Menurut dia, satu kecamatan belum terbukti terpapar NII, bukan berarti bersih dari NII, tetapi belum ditemukan. Belum ditemukan, bukan berarti tidak ada. "Bisa saja ada, tetapi kita belum bisa menemukan," ujar Atjeng.

Mereka merekrut anak-anak remaja. Selanjutnya, anak-anak remaja ini dibaiat menjadi NII. Televisi menayangkan data para remaja yang telah dibaiat. Ada yang berusia 16. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan, ternyata pergerakan kelompok radikal NII di Garut, menurutnya, sudah terbilang marak dan mengkhawatirkan.

LSM Almagari Garut menuntut Bupati dan DPRD membuat ketentuan untuk menanggulangi paham radikal NII. Ini sudah gawat karena anak-anak dibaiat secara terbuka. Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan masih menunggu Satgas Intoleranisme. "Forkopimda juga masih mencari kebenarannya," tandas Rudy.

Kampanye Toleransi

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut menggelar kampanye Program 2022 Tahun Toleransi dengan bersepeda bersama. Tujuannya, dalam rangka menjunjung tinggi nilai toleransi, cinta kedamaian terhadap sesama, dan tetap menjaga semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Mari jalani tahun 2022 dengan penuh suka cita, dengan kesiapan untuk senantiasa menjaga toleransi, harmoni dalam kebinekaan dan transformasi layanan umat," kata Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat. Ia menuturkan, Kemenag Garut menyelenggarakan kegiatan untuk menjunjung tinggi nilai toleransi dan cinta kedamaian terhadap sesama layaknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda, tetap satu.

Kegiatan itu, tambah Cece, dikemas dengan bersepeda melibatkan semua elemen masyarakat yang memiliki makna bahwa bersepeda maupun menggowes selalu maju ke depan. Artinya masyarakat harus lebih maju. "Gowes adalah sebuah filosofi. Gowes tidak pernah ke belakang. Maknanya, ke depan Kabupaten Garut harus lebih aman, lebih tertib, dan lebih nyaman," katanya.

Lebih jauh Cece berharap semua pihak senantiasa menghormati perbedaan dan memberi ruang kepada orang lain yang berbeda mengekspresikan keyakinan, menyampaikan pendapat, menghargai kesetaraan, serta bersedia bekerja sama.

"Semua mesti berkomitmen untuk bersama-sama mengakui bahwa kita adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita memiliki Dasar Negara Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top